Aquatik harus seperti atletik bisa menjadi ladang medali

Jakarta (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) memberi tantangan kepada Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) untuk menyiapkan atletnya agar berstandar Olimpiade.

"Insya Allah kalau kita memenangkan bidding sebagai tuan rumah Olimpiade di 2032, atlet renang Indonesia sudah harus masuk standar Olimpiade dan bisa merebut prestasi-prestasi terhormat untuk kita semua," ujar Ketua Umum KONI Marciano Norman, Jumat.

PRSI sendiri akan segera melakukan musyawarah nasional pada akhir Februari ini dengan agenda pemilihan ketua baru. Masa kepengurusan PB PRSI di bawah pimpinan Anindya Bakrie periode 2016-2020 sudah resmi berakhir.

Baca juga: PB PRSI laporkan persiapan Munas ke KONI Pusat

Kendati demikian, roda organisasi tetap berjalan sesuai dengan program mengingat saat ini dalam masa pandemi yang berpengaruh terhadap semua kegiatan.

Mantan Ketua BIN ini juga memberikan dukungan pada pengusaha muda itu untuk meneruskan program yang telah ada. Hal ini didasarkan dengan apa yang sudah diraih dalam empat tahun Anindya Bakrie memimpin induk organisasi olahraga akuatik Indonesia itu.

Jika kembali terpilih, KONI meminta kepada Anindya untuk memaksimalkan para pencari bakatnya menjaring bibit-bibit unggul ke seluruh pelosok negeri. Target itulah yang ditekankan oleh Marciano. Dia ingin ke depannya lebih banyak perenang Indonesia yang bisa memberikan prestasi di ajang internasional.

Baca juga: Anindya Bakrie tinjau Pelatnas Renang Olimpiade Tokyo

"Masukan dari KONI, saya meminta Pak Anin dengan beberapa pengurusnya betul-betul mencari yang terbaik, dalam arti dari talent scouting-nya, sehingga dari semua pelosok Indonesia bisa terjaring dengan baik," kata dia.

"Dari sisi kepelatihan juga, pelatih-pelatih yang terbaik di Indonesia juga diberi ruang untuk berkontribusi dalam mempersiapkan atlet-atletnya," kata dia menambahkan.

Saat ini Indonesia masih berpeluang mengirim lima perenangnya ke Olimpiade 2021 Tokyo. Mereka adalah I Gede Siman Sudartawa, Triady Fauzi Sidiq, Aflah Fadlan Prawira, Farrel Armandio Tangkas, dan Azzahra Permatahani. Peluang paling besar tentu dimiliki Siman yang catatan waktunya mendekati limit A.

Baca juga: Kemenpora kucurkan Rp1,2 miliar untuk pelatnas renang Olimpiade

Sementara itu, Ketua Umum PRSI Anindya Bakrie menyambut tantangan KONI tersebut. Apa yang menjadi masukan KONI merupakan targetnya ke depan apabila kembali terpilih sebagai ketua umum. Meski tak mudah, PRSI akan berupaya semaksimal mungkin untuk merealisasikannya.

"Harapan Pak Ketum KONI, aquatik harus seperti atletik bisa menjadi ladang medali dan memang butuh mempersiapkan infrastruktur, pembinaan dan tidak mudah sesingkat membalikkan tangan. Tapi ketika sudah membuahkan hasil kita akan bangga," ujarnya.

Baca juga: PRSI rencanakan pelatnas di Australia pada 2021
Baca juga: Pelatnas renang Olimpiade Tokyo fokus latihan fisik

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021