"Yang melakukan donor plasma konvalesen sekitar 60-an prajurit. Jumlah tersebut untuk wilayah Bali, karena sebelumnya Bali masuk dalam provinsi prioritas penanganan COVID-19. NTB dan NTT juga digalakkan untuk donor plasma konvalesen, tidak hanya bagi prajurit, tapi juga masyarakat," kata Made Mardika saat ditemui di Makesdam IX/Udayana, Bali, Kamis.
Ia mengajak seluruh masyarakat yang pernah positif COVID-19 dan sudah sembuh untuk ikut membantu mendonorkan plasma konvalesen. Sebelum 14 hari, plasma dari penyintas COVID dalam kondisi yang bagus untuk didonorkan.
Baca juga: Kodam IX/Udayana siapkan 540 nakes TNI jadi vaksinator di Bali
Baca juga: Pangdam: Pendisiplinan prokes tetap berjalan selama libur panjang
Kodam IX/Udayana juga menyiapkan ruangan khusus donor plasma konvalesen agar prajurit TNI maupun masyarakat umum yang ingin donor tidak kebingungan. "Pendonor saat ini kurang, banyak yang ragu-ragu, takut kena (COVID) lagi ketika donor. Padahal, proses donor itu melalui screening, dan tidak semua calon pendonor bisa melakukan donor plasma itu," paparnya.
Kakesdam mengatakan fakta di lapangan tidak sedikit ditemukan ada calon pendonor yang gagal melakukan donor plasma konvalesen. Faktor-faktor yang menyebabkan gagal donor, antara lain telah melewati masa 14 hari, resus tidak cocok, dan tekanan darah tinggi.
"Kalau untuk pendonor plasma anggota TNI atau PNS akan dibuatkan sprint. Awalnya mendata dulu jumlah anggota yang terkena COVID-19 ada berapa, kemudian dibuatkan sprint untuk mendonorkan plasmanya," ucap Kakesdam.
Sebelumnya, Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Provinsi Bali dr. I Gede Wiryana Patra Jaya mengatakan selama ini 170 pasien COVID-19 telah menerima donor plasma konvalesen.
Baca juga: 463 titik disasar Kodam IX/Udayana disiplinkan protokol kesehatan
Baca juga: Kodam Udayana dukung penerapan Inpres, guna tekan penyebaran COVID-19
Ia mengatakan hingga saat ini masih ada beberapa pasien yang mengantre untuk mendapatkan donor plasma konvalesen. Untuk itu, ia berharap ke depannya banyak penyintas yang secara sukarela membantu dengan ikut donor.
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021