Seorang wanita 60 tahun yang meninggal pada Rabu di distrik Biena memiliki hubungan dengan seorang wanita yang juga meninggal setelah tertular Ebola dan menikah dengan seorang yang selamat dari wabah besar sebelumnya, kata pernyataan itu.
Kementerian kesehatan Kongo telah mengerahkan tim ke daerah itu dan melacak lebih dari 100 kontak dari dua wanita di zona kesehatan Biena dan Katwa, katanya dalam pernyataan itu.
Ebola melanda Kongo timur dari 2018 hingga 2020 dalam wabah yang menewaskan lebih dari 2.200 orang sebelum diumumkan pada Juni lalu.
Bukan hal yang aneh jika kasus sporadis terjadi setelah wabah besar, menurut WHO.
Hutan ekuator Kongo telah menjadi tempat berkembang biak virus Ebola, yang menyebabkan muntah dan diare parah serta menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh.
Negara ini telah mengalami 11 wabah sejak virus pertama kali ditemukan di dekat sungai Ebola pada 1976.
Sumber: Reuters
Baca juga: WHO: Ebola di RD Kongo kini mencapai 60 kasus
Baca juga: WHO: Ebola menyebar di Kongo barat dengan hampir 50 kasus
Baca juga: AS setujui obat Ebola pertama dari Regeneron
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021