Nakes yang lansia vaksinasinya berbarengan dengan nakes sekarang

Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 653.387 orang lanjut usia atau lansia di Provinsi Riau segera mendapatkan vaksinasi COVID-19, beberapa di antaranya adalah tenaga kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Kamis, mengatakan sebagian dari 653.387 lansia tersebut sudah mulai melaksanakan vaksinasi bersama tenaga kesehatan (nakes), yang jadi sasaran prioritas vaksinasi COVID-19 sejak program nasional ini dimulai pada 14 Januari 2021. Beberapa dari lansia tersebut berprofesi sebagai nakes.

"Nakes yang lansia (vaksinasi) berbarengan dengan nakes sekarang," kata Mimi.

Baca juga: Cakupan vaksinasi COVID-19 di Riau capai 65,4 persen

Untuk periode vaksinasi COVID-19 pada Januari-April 2021, lanjutnya, jumlah sasaran untuk nakes di 12 kabupaten dan kota di Riau mencapai 36.693 orang. Kemudian petugas publik ada 343.293 orang dan lansia 653.293 orang.

Data Dinas Kesehatan Riau menyebutkan penerima vaksin CoronaVac dari usia di atas 60 tahun di Kota Pekanbaru adalah dokter Wildan Asfan Hasibuan, yang merupakan Ketua Ahli Epidemiologi Riau. Ketika dihubungi di Pekanbaru, Rabu (10/2), dr Wildan menyatakan tidak mengalami gejala berarti usai divaksin.

Ia mengatakan bersiap untuk menjalani vaksin dosis kedua pada Maret mendatang. "Vaksin selanjutnya 28 hari kemudian, tanggal 7 Maret," katanya.

Baca juga: 7.060 orang sudah dapat suntikan vaksin COVID-19 di Riau

Ia menjelaskan pemerintah memutuskan bahwa lansia divaksin COVID-19 setelah adanya izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

"Izin dari BPOM baru keluar dua hari yang lalu, bahwa vaksin Sinovac boleh digunakan untuk usia 60 tahun ke atas," katanya.

Ia mendapatkan vaksinasi COVID-19 di RS Madani saat vaksinasi massal di Pekanbaru pada pekan lalu. "Saya sudah melaksanakan vaksinasi di RS Madani, saya menjadi orang pertama di Riau yang usianya di atas 60 tahun divaksin," katanya.

Ia mengaku tidak mengalami gejala yang berat usai divaksin. Bahkan ia bisa langsung beraktivitas seperti biasa setelah divaksin.

Baca juga: Sudah delapan daerah di Riau laksanakan vaksinasi COVID-19

"Efeknya cuma pegal aja tadi, lebih kurang dua jam, setelah itu biasa ajal lagi, pulang dari RS Madani ke rumah saya nyetir sendiri aja, tidak ada mengantuk, jadi tidak ada masalah," ujarnya.

Wildan mengimbau para lansia agar tidak perlu takut dan ragu divaksin jika memang tidak memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid.

"Jadi kita menyemangati lah bahwa untuk para lansia tidak usah takut. Karena sebelum divaksin kan discrening, diperiksa tekanan darah, suhu tubuhnya, kemudian ditanya punya penyakit apa, kalau semua aman baru divaksin, setelah divaksin diminta menunggu 30 menit, kalau tidak ada masalah, baru diizinkan pulang," ujar dr Wildan.

Baca juga: Riau sudah terima 69.480 dosis vaksin COVID-19

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021