Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam pertemuan virtual 1st Digital Economy Task Force Meeting G20 Italy menyampaikan komitmen Indonesia untuk mengurangi kesenjangan akses internet dan literasi digital di masyarakat.
"Indonesia menegaskan bahwa ketentuan universal konektivitas, akan meletakkan dasar dalam membangun masyarakat yang inklusif secara digital. Masyarakat akan melihat bahwa lebih dari 83.000 desa di seluruh tanah air akan dicakup oleh jaringan broadband 4G. Urgensi ini, terwujud dalam agenda transformasi digital Indonesia, di mana penguatan infrastruktur digital menjadi hal terpenting," kata Sekretaris Jenderal Kominfo, Mira Tayyiba, dalam keterangan pers, dikutip Kamis.
Kementerian berupaya memperkecil kesenjangan digital di Indonesia, yang ditargetkan selesai pada 2022, melalui program yang dijalankan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
Baca juga: Indonesia tekankan keamanan data lintas batas di DETF G20
Baca juga: Kominfo optimistis bisnis online tumbuh tahun ini
Salah satu program yang sedang dikerjakan pemerintah adalah Satelit Throughput Tinggi SATRIA-1, yang diperkirakan bisa diluncurkan pada kuartal ketiga 2023.
Satelit tersebut akan digunakan untuk mendukung sektor pendidikan, kesehatan, pertahanan dan layanan publik di 501.000 titik.
Pemerintah Indonesia juga menjalin kerja sama dengan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur untuk memperluas jangkauan telekomunikasi.
Selain itu, Indonesia juga mendorong pembangunan infrastruktur melalui Undang-Undang Cipta Kerja, yaitu melalui infrastruktur bersama (sharing infrastructure) dan program kewajiban layanan universal (USO) untuk menopang pembangunan infrastruktur.
Indonesia juga meyakini transformasi digital bukan hanya soal pembangunan infrastruktur fisik, melainkan juga bagaimana teknologi menjadi katalis peningkatan kapasitas masyarakat secara inklusif dan humanis.
Konektivitas menjadi titik awal dalam mencapai masyarakat yang inklusif secara digital, Kominfo juga mengingatkan anggota G20 upaya tersebut tidak berhenti di situ. Menurut Mira, perluasan akses internet harus beriringan dengan literasi digital untuk masyarakat.
"Indonesia akan terus berupaya untuk mencapai tingkat inklusif dimana semua orang dari latar belakang sosial, usia, dan tingkat pendapatan yang berbeda mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi secara penuh sebagai anggota masyarakat melalui digitalisasi," kata Mira.
Pertemuan DETF G20 diadakan secara virtual, sementara acara puncak yang dihadiri pemimpin negara akan digelar di Roma, Italia pada 30-31 Oktober mendatang.
Baca juga: Kominfo segera blokir situs TikTok Cash
Baca juga: Hari Internet Aman Sedunia, ini langkah Kominfo amankan ruang digital
Baca juga: Kominfo putus akses 360 konten langgar kekayaan intelektual
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021