Kupang (ANTARA) - Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi dan kawahnya mengeluarkan asap putih dengan tinggi kolom 800 meter menurut kepala pos pengamatan gunung api setempat.
"Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 800 meter di atas puncak kawah," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok Stanislaus Ara Kian kepada wartawan di Lembata, Kamis.
Stanis mengatakan bahwa angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara di kawasan gunung api tersebut.
Ia menyarankan warga sekitar lereng Ili Lewotolok serta pengunjung, pendaki, dan wisatawan tidak melakukan aktivitas di area dalam radius tiga kilometer dari puncak kawah gunung api tersebut.
Selain itu, dia meminta warga Desa Jontona mewaspadai bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak kawah Ili Lewotolok.
"Ketiga, mengingat potensi bahaya abu vulkanik dapat mengakibatkan gangguan pernapasan maupun masalah kesehatan lainnya, maka masyarakat di sekitar lereng sebaiknya menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," katanya.
Stanis juga mengingatkan warga yang tinggal di kawasan daerah aliran sungai yang berhulu di Ili Lewotolok untuk mewaspadai aliran lahar dari gunung api tersebut.
Baca juga:
PVMBG tambah alat pendeteksi untuk antisipasi erupsi Ili Lewotolok
Puluhan suku di lereng Ili Lewotolok gelar ritual
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021