Membiarkan perusahaan yang tidak dapat bertahan dalam jangka panjang untuk terus beroperasi dapat menghambat realokasi modal dan tenaga kerja dari perusahaan yang kurang produktif ke perusahaan yang lebih produktif

London (ANTARA) - Pemerintah Inggris telah mengambil risiko menciptakan legiun perusahaan zombie dengan mendorong bank-bank untuk meminjamkan 45 miliar pound (62 miliar dolar AS) kepada usaha kecil dengan jaminan negara 100 persen selama pandemi COVID, sebuah lembaga kajian terkemuka memperingatkan pada Rabu.

Resolution Foundation mengatakan sebagian besar dukungan yang diberikan oleh pemerintah kepada bisnis dan pekerja berguna dan lebih banyak lagi yang akan dibutuhkan ketika Menteri Keuangan Rishi Sunak menetapkan anggaran 2020/21 pada 3 Maret.

Tetapi dikatakan bahwa struktur Skema Pinjaman Bounce Back - yang memungkinkan usaha kecil untuk meminjam uang yang setara dengan penjualan tiga bulan, hingga 50.000 pound - memberi bank insentif untuk mempertahankan perusahaan-perusahaan dengan prospek jangka panjang yang lemah.

"Ini bisa memperlambat resolusi yang efisien dari perusahaan-perusahaan ini, dan bisa menjadi skala yang cukup untuk memiliki implikasi makroekonomi," kata lembaga pemikir tersebut.

“Membiarkan perusahaan yang tidak dapat bertahan dalam jangka panjang untuk terus beroperasi dapat menghambat realokasi modal dan tenaga kerja dari perusahaan yang kurang produktif ke perusahaan yang lebih produktif.”

Bank sentral Inggris (BoE) telah memperingatkan pandemi akan membuat banyak perusahaan berutang banyak dan membutuhkan restrukturisasi dan lebih banyak investasi dari pemegang saham.

Menteri Keuangan Rishi Sunak awalnya menentang jaminan negara 100 persen untuk pinjaman berbunga rendah bagi usaha kecil, tetapi mengubah pendekatannya pada April setelah perusahaan-perusahaan kesulitan dengan pemeriksaan kredit yang diperlukan untuk mendapatkan keuangan darurat dari bank.

Minggu lalu, dia mengatakan bisnis akan dapat memperpanjang jangka waktu pembayaran pinjaman selama 10 tahun, bukan enam tahun, dan menunda pembayaran awal hingga enam bulan lagi.

Resolution Foundation, yang biasanya berfokus pada masalah-masalah yang mempengaruhi pekerja bergaji rendah, mengatakan Sunak harus meminta bank untuk mengambil 20 persen dari risiko pinjaman dengan imbalan pembayaran dari pemerintah, sebagai cara untuk mencegah pemberi pinjaman menopang perusahaan yang tidak akan pernah membayar kembali pinjaman mereka.

Kantor Anggaran Inggris memperkirakan pada November bahwa gagal bayar pada program akan merugikan pemerintah 27 miliar pound.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021