Program, yang secara resmi disebut Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator, sedang menggalang dana untuk mengembangkan vaksin, diagnostik dan pengobatan mengatasi pandemi.
Akan tetapi program tersebut masih membutuhkan dana sekitar 27 miliar dolar AS (sekitar Rp377 triliun), kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Tedros menyoroti pentingnya keputusan AS untuk bergabung dalam upaya tersebut, saat dirinya kembali menegaskan kekhawatiran bahwa kolaborasi internasional semakin terpecah belah sehingga memperpanjang pandemi bahkan saat vaksin-vaksin baru mengantongi persetujuan.
Baca juga: WHO minta negara-negara bersabar menunggu pasokan vaksin COVID-19
Baca juga: WHO peringatkan "terlalu dini longgarkan" penguncian di Eropa
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021