Singapura (ANTARA) - Saham Singapura ditutup 0,13 persen lebih tinggi hari Selasa, didorong oleh prospek pemulihan ekonomi yang lebih cepat dari krisis kesehatan global, karena peningkatan stimulus dan peluncuran vaksin yang dipercepat.
Pasar Amerika Serikat naik pada hari Senin karena pemerintahan Presiden Joe Biden komitmen untuk mengesahkan dana bantuan yang cukup besar dan mengatasi pengangguran. Meningkatnya jumlah orang yang divaksinasi mendorong optimisme bahwa perekonomian akan membaik akhir tahun ini.
Sementara itu, harga minyak mentah naik di Asia karena optimisme pemulihan permintaan dan pengaruh penurunan produksi oleh produsen minyak utama.
MayBank-Kim Eng Retail Research mengatakan, "secara teknis, Indeks Straits Times tampaknya sedang menuju level resisten baru jangka pendek pada 2.950 poin, sementara level support berada pada 2.840 poin."
Indeks acuan Singapura Straits Times naik tipis 3,87 poin menjadi 2.935,27 poin. Volume perdagangan 2,38 miliar saham senilai 1,3 miliar dolar Singapura. Jumlah saham yang naik melebihi jumlah yang turun dengan perbandingan 255 dan 190.
Di antara saham-saham yang paling aktif, Yangzijiang Shipbuilding melonjak 6,67 persen menjadi 1,04 dolar Singapura. Perusahaan Ini mendapatkan kontrak untuk pembangunan dan pengiriman 29 kapal dengan nilai keseluruhan 1,3 miliar dolar AS, di mana 22 di antaranya adalah kapal kontainer, senilai 1,13 miliar dolar AS, dan diharapkan akan dikirim secara bertahap mulai kuartal ketiga 2022.
Di antara saham yang naik paling tinggi, Keppel Corporation naik 1,39 persen menjadi 5,09 dolar Singapura, sementara Jardine Matheson menjadi salah satu yang paling terkoreksi dengan turun 1,2 persen menjadi 55,32 dolar AS. (1 dolar AS sama dengan 1,33 dolar Singapura)
Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021