Pemerintah Yunani berharap langkah pelonggaran pembatasan perjalanan itu akan mendukung upaya penggunaan sertifikat vaksinasi COVID-19 untuk menyelamatkan sektor pariwisata yang terdampak pandemi.
Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis telah mendorong gagasan untuk menggunakan sertifikat standar vaksinasi COVID-19 yang menunjukkan bahwa para pelancong telah menerima suntikan vaksin. Hal itu dapat menjadi cara untuk kembali membuka perjalanan internasional untuk musim panas yang penting bagi sektor pariwisata.
"Kami perlu memfasilitasi pelancong setelah mereka memberikan bukti sederhana bahwa mereka sudah divaksin dan inilah yang ingin kami lakukan dengan Israel," kata PM Yunani Kyriakos Mitsotakis pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem. Konferensi pers itu disiarkan langsung.
Pariwisata, yang menyumbang sekitar seperlima dari ekonomi Yunani dan mempekerjakan satu dari lima pekerja, runtuh tahun lalu karena pandemi virus corona telah menurunkan pendapatan menjadi 4 miliar euro pada 2020, dari 18 miliar pada 2019.
Israel telah memimpin di dunia dalam hal pelaksanaan vaksinasi COVID, dengan lebih dari sepertiga populasinya menerima suntikan vaksin Pfizer Inc-BioNTech.
Perdana Menteri Mitsotakis mengatakan program vaksinasi cepat di Israel berarti kesepakatan yang dicapai pada Senin antara dua negara dapat menjadi suatu pijakan bagi pembuatan kesepakatan serupa antara Yunani dengan negara lain nantinya.
Cara itu akan memungkinkan wisatawan untuk berkunjung ke Yunani tanpa pembatasan tambahan.
"Saya berharap apa yang akan kami lakukan dengan Israel menjadi uji coba untuk apa yang dapat kami lakukan dengan negara lain," kata Mitsotakis.
Perdana Menteri Yunani itu berharap dapat melakukan penurunan kasus COVID-19 secara bertahap di bulan-bulan mendatang untuk dapat memenuhi permintaan untuk pembukaan perjalanan yang cukup lama terpendam.
Mitsotakis telah memperkirakan pemulihan dan kebangkitan yang kuat untuk sektor pariwisata Yunani pada musim panas ini. Dia mengatakan dorongan vaksinasi di pasar, termasuk di Israel, akan memungkinkan wisatawan untuk kembali berkunjung meskipun industri pariwisata saat ini masih suram.
Seluruh 27 negara Uni Eripa terus memperdebatkan apakah sertifikat vaksinasi COVID diperlukan untuk perjalanan lintas batas. Para kritikus mengatakan sertifikat semacam itu bisa bersifat diskriminatif dan masih belum jelas seberapa efektif vaksinasi COVID yang ada sekarang ini untuk dapat menghentikan penularan virus corona baru.
Sumber: Reuters
Baca juga: Yunani, Israel, Siprus serta AS tingkatkan kerja sama energi
Baca juga: Palestina prihatinkan upaya perusahaan Yunani dalam proyek Israel
Baca juga: DK PBB kutuk serangan di Kedubes Israel di Athena
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021