Jakarta (ANTARA News) - Harga otomotif di Indonesia akan mengalami kenaikan hingga 25 persen di tahun 2009, sehingga 70 persen kendaraan berharga di atas Rp200 juta.
"Kenaikan harga sebenarnya sudah mulai terjadi sejak bulan Oktober 2008 dan akan berlangsung setelah Februari 2009," kata Direktur Otomotif dan Transportasi Asia Pasifik Forst and Sullivan, Vivek Vaidya, pada Prediksi Otomotif Indonesia 2009 di Jakarta, Selasa.
Menurut Vaidya, penyebab utama kenaikan harga jual kendaraan di Indonesia adalah depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengingat komponen kendaraan dan suku cadang masih mengandalkan impor.
Oleh karen itu, penjualan otomotif Indonesia selama 2009 akan tertekan hingga 29,2 persen dibandingkan tahun 2008 yang mencapai 603.774 unit menjadi 427.278 unit.
Sementara itu, Business Planning Product and Order Manager PT General Motors Auto World Indonesia, Harry Yanto mengatakan, kenaikan harga kendaraan membuat produsen otomotif di tanah air menghentikan produksi dan menjual produk yang telah ada dengan harga yang dinaikkan.
Kemungkinan harga kendaraan akan mulai turun setelah produsen menghabiskan kendaraan yang diproduksi jika kurs rupiah berada pada Rp11.000 per dolar AS, ujar Harry.
"Kita tahu persis kapan itu terjadi, sebagian orang bilang semester kedua otomotif akan lebih baik. Tetapi tampaknya di kuartal kedua semua industri akan mengalami tekanan berat tidak hanya otomotif," ujar dia. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009