akan berdampak positif ke emerging market seperti Indonesia, yang pada akhirnya mendukung kinerja reksa dana berbasis saham
Jakarta (ANTARA) - PT Trimegah Asset Management (Trimegah AM) menerbitkan reksa dana baru yaitu reksa dana indeks berbasis ekuitas Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, seiring dengan perekonomian domestik yang diyakini akan mulai pulih pada tahun ini.
Direktur Utama Trimegah AM Antony Dirga mengatakan, reksa dana tersebut dibentuk sebagai alternatif atau pilihan investasi yang bertujuan untuk memberikan potensi pertumbuhan dalam jangka panjang sejalan dengan kinerja indeks melalui pendekatan investasi pasif dengan mereplikasi FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index.
"Pemulihan ekonomi Indonesia yang akan terjadi di tahun 2021 dan memiliki momentum positif untuk beberapa tahun ke depan, akan terefleksikan juga ke pasar saham Indonesia. Potensi pertumbuhan ekonomi maupun pasar saham ini didukung oleh berbagai faktor internal dan eksternal," ujar Antony saat jumpa pers di Jakarta, Selasa.
Ia menuturkan, faktor internal tentunya terkait dengan proses distribusi vaksinasi yang berjalan lancar sehingga diharapkan perekonomian akan segera pulih. Dari sisi global, pihaknya berekspektasi bahwa likuiditas di dunia masih akan melimpah akibat kebijakan-kebijakan akomodatif oleh negara-negara maju.
Baca juga: Volatilitas masih tinggi, MI sarankan investor pilih reksa dana ETF
"Hal ini tentunya akan berdampak positif ke emerging market seperti Indonesia, yang pada akhirnya mendukung kinerja reksa dana berbasis saham, termasuk reksa dana indeks baru dari Trimegah AM ini," kata Antony.
Selain itu, perkembangan dana kelolaan reksa dana yang dikelola secara pasif, seperti reksa dana indeks dan ETF memiliki peluang besar untuk berkembang. Sejak 2018 hingga 2020 dana kelolaan reksa dana indeks mengalami pertumbuhan yang cukup pesat sebesar 135 persen. Hal tersebut menunjukkan besarnya minat investor terhadap reksa dana jenis tersebut.
Perseroan meyakini bahwa Reksa Dana Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index akan menjadi pilihan yang tepat bagi investor ritel maupun institusi yang ingin mendapatkan imbal hasil yang atraktif dan ingin tetap memiliki exposure ke pasar.
"Setelah menganalisa beberapa jenis indeks saham Indonesia, pilihan kami jatuh kepada indeks FTSE Indonesia Low Volatility Factor. Indeks ini tidak hanya memiliki kinerja jangka panjang yang unggul, namun juga terdiri dari 31 saham dengan kapitalisasi pasar yang besar serta memiliki volatilitas yang rendah. Dengan kata lain portofolio yang terbentuk memiliki likuiditas yang baik serta tingkat risiko yang terjaga," ujar Antony.
Baca juga: Reksa dana tumbuh, bukti investor masih percaya produk pasar modal
Antony menuturkan, Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index akan menempatkan portofolio sebanyak 80-100 persen pada efek bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh korporasi yang ditawarkan melalui penawaran umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berasal dari kumpulan efek yang terdaftar di FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, dan 0-20 persen pada instrumen pasar uang dalam negeri yang memiliki jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun.
Trimegah AM menargetkan dana kelolaan pada Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index pada akhir 2021 mencapai Rp300-500 miliar. Reksa dana tersebut dapat dimiliki dengan minimum investasi sebesar Rp100.000.
Dengan peluncuran reksa dana tersebut, Trimegah AM telah memiliki beragam produk reksa dana yang semakin lengkap. Ke depannya, lanjut Antony, pihaknya tetap berkomitmen untuk melakukan inovasi-inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan nasabah dalam mencapai tujuan-tujuan finansialnya.
Baca juga: Trimegah Sekuritas luncurkan platform e-Learning pasar modal
Baca juga: Analis ingatkan otoritas lebih tegas untuk jaga kepercayaan investor
Baca juga: Investasi reksadana semakin mudah melalui aplikasi Tanamduit
Baca juga: OJK: Peninjauan reksa dana investor tunggal ciptakan investasi sehat
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021