Yellen berbicara tentang pekerjaan penuh pada tahun 2022 dengan dua triliun dolar AS dalam stimulus mendorong kemungkinan lonjakan inflasi, yang baik untuk emas
Chicago (ANTARA) - Harga Emas melonjak lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut-turut, karena ekspektasi paket stimulus ekonomi AS yang besar mendukung daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, terangkat 21,2 dolar AS atau 1,17 persen menjadi ditutup pada 1.834,20 dolar AS per ounce. Akhir pekan lalu, Jumat (5/2/2021), emas berjangka melonjak 21,8 dolar AS atau 1,22 persen menjadi 1.813,00 dolar AS.
Harga emas berjangka jebol 43,9 dolar AS atau 2,39 persen menjadi 1.791,20 dolar AS pada Kamis (4/2/2021), setelah merangkak naik 1,7 dolar AS atau 0,09 persen menjadi 1.835,10 dolar AS pada Rabu (3/2/2021), dan anjlok 30,5 dolar AS atau 1,64 persen menjadi 1.833,4 dolar AS pada Selasa (2/2/2021).
Baca juga: Harga emas melonjak 21,8 dolar, tembus di atas 1.800 dolar
Presiden AS Joe Biden dan sekutu Demokratnya di Kongres membuka jalan untuk paket bantuan COVID-19 senilai 1,9 triliun dolar AS, ketika anggota parlemen menyetujui garis besar anggaran yang akan memungkinkan mereka memperkuat rencana tersebut tanpa dukungan dari Partai Republik.
Kongres AS telah mengisyaratkan bahwa pihaknya akan mengesahkan RUU stimulus ekonomi dalam beberapa hari mendatang untuk mengurangi efek pandemi COVID-19 pada perekonomian. Ini menambah dukungan ekstensif pada emas karena Kongres memompa banyak uang ke dalam perekonomian, dan tekanan inflasi pada akhirnya akan memengaruhi jumlah uang beredar.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada Minggu (7/2/2021) bahwa negara akan kembali bekerja penuh tahun depan jika Kongres menyetujui paket stimulus.
Baca juga: Rupiah awal pekan ditutup menguat, dipicu naiknya minat aset berisiko
"Yellen berbicara tentang pekerjaan penuh pada tahun 2022 dengan dua triliun dolar AS dalam stimulus mendorong kemungkinan lonjakan inflasi, yang baik untuk emas," kata Kepala Perdagangan Derivatif Logam Dasar dan Mulia BMO, Tai Wong.
Indeks-indeks saham utama AS naik ke rekor tertinggi karena dorongan untuk taruhan pemulihan ekonomi.
Inflation trade (strategi investasi yang mencari keuntungan dari kenaikan tingkat harga yang dipengaruhi oleh inflasi atau ekspektasi inflasi) dapat menggantikan setiap dampak negatif dolar terhadap emas dan perak, kata Jim Wyckoff, analis senior Kitco Metals.
Baca juga: IHSG ditutup melambung, ditopang penguatan bursa saham di Asia
Emas juga tampaknya mengambil beberapa isyarat dari lompatan lain dalam Bitcoin, setelah Tesla Inc mengatakan telah menginvestasikan sekitar 1,5 miliar dolar AS dalam mata uang kripto.
Dalam laporan tahunan 2020, Tesla juga mengatakan mungkin berinvestasi dalam "aset-aset cadangan alternatif tertentu termasuk aset digital, emas batangan, exchange-traded funds emas, dan aset-aset spesifik lain."
Baca juga: Saham Spanyol untung 6 hari beruntun, Indeks IBEX 35 naik 0,05 persen
Tapi “Bitcoin dan emas pada dasarnya tidak berkorelasi. Lonjakan Bitcoin saat ini mungkin menambah sentimen, tetapi bukan pendorong utama," kata Wong.
Minat dalam kelas aset yang merupakan penyimpan nilai seperti emas dan perak, setelah pembelian Bitcoin Tesla, membantu harga, kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures.
Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 55,7 sen atau 2,06 persen menjadi ditutup pada 27,576 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April melonjak 42,2 dolar AS atau 3,72 persen menjadi menetap di 1.175,2 dolar AS per ounce.
Baca juga: Saham Inggris bangkit dari kerugian, Indeks FTSE 100 naik 0,53 persen
Baca juga: Saham Jerman ditutup "rebound", Indeks DAX 30 terdongkrak 0,02 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021