Vaksinasi dilakukan di RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo bagi 15 dokter yang berusia di atas 60 tahun.
Jakarta (ANTARA) - Program vaksinasi COVID-19 perdana bagi tenaga kesehatan lanjut usia (nakes lansia) dilakukan di beberapa fasilitas kesehatan di DKI Jakarta pada Senin (8/2) sebagai bentuk perlindungan penularan virus corona jenis baru penyebab COVID-19.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta, Senin, vaksinasi dilakukan di RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo bagi 15 dokter yang berusia di atas 60 tahun.
Jubir vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan vaksinasi untuk usia di atas 60 tahun ini adalah komitmen dari pemerintah untuk melindungi khususnya kelompok atau populasi yang memiliki angka mortalitas dan morbiditas yang sangat tinggi.
"Harapan kami tentunya dengan pelaksanaan vaksinasi ini akan ada sekitar 11.000 tenaga kesehatan yang berusia di atas 60 tahun yang bisa kebal yang kita berikan perlindungan," katanya.
Direktur Utama Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Lies Dina Liastuti, SpJP(K) mengatakan peserta vaksinasi ini adalah para guru besar yang merupakan tenaga pendidik pelayanan spesialis.
"Izin pemberian vaksin kepada usia di atas 60 tahun telah ada sehingga kita bisa melindungi para senior kita yang amat sangat kita butuhkan tenaganya dalam memberikan pelayanan maupun pendidikan di RSCM ini," katanya.
Vaksinasi COVID-19 di RSCM hingga Senin (82) ini dilakukan terhadap 15 dokter senior. Total dokter usia di atas 60 tahun di RSCM sebanyak 90 orang dengan vaksinasi bertahap.
Program vaksinasi bagi tenaga kesehatan lansia juga dilakukan di Puskesmas Kramat Jati Jakarta Timur bagi 19 nakes berusia di atas 60 tahun. Nakes yang divaksinasi di Puskesmas Kramat Jati merupakan nakes yang masih aktif bekerja di wilayah Kecamatan Kramat Jati.
Kepala Puskesmas Kramat Jati dr Inda Mutiara mengatakan sejauh pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk usia di atas 60 tahun yang digelar hari ini tidak ada kendala yang signifikan.
"Kalau kendala saya harap tidak ada ya, yang penting kami betul-betul ketat di meja skrining karena di situ adalah penentuannya. Memang kami melakukan vaksinasi sesuai SOP nya," katanya.
Tidak ada KIPI (kejadian ikutan pasca-imunisasi) yang terjadi pada peserta vaksinasi lansia sejak setelah vaksinasi hingga selesai observasi selama 30 menit. Pihaknya telah menyediakan ruang gawat darurat apabila terjadi KIPI.
"Sejak Observasi tadi itu betul-betul harus dilakukan dipantau dan kami juga menyiapkan ruangan gawat darurat jika memang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Umumnya, pada saat skrining sebelum vaksinasi kondisi penerima vaksinasi COVID-19 dalam keadaan sehat. Namun ada juga sebagian lansia yang memiliki komorbid seperti diabetes, asma, dan yang terbanyak biasanya hipertensi, demikian Inda Mutiara.
Baca juga: Menkes sebut vaksinasi COVID-19 untuk nakes lansia dimulai Senin
Baca juga: 1.500 nakes lansia di Surabaya jalani vaksinasi COVID-19
Baca juga: Tak penuhi kriteria, 1.024 nakes Batam tidak diberikan vaksin COVID-19
Baca juga: Usai divaksin COVID-19, nakes di Mukomuko-Bengkulu sempat pingsan
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021