Lingkungan yang kumuh menjadi tempat yang baik berkembang biaknya nyamuk demam berdarah itu, sedangkan untuk jumlah kasus tertinggi justru berada pada wilayah pinggiran kota
Pekanbaru (ANTARA) - Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerang warga Kota Pekanbaru, Provinsi Riau periode 1 Januari- 7 Februari 2021 tercatat ada 11 kasus yang dihimpun dari 21 Puskesmas di daerah dijuluki Kota Bertuah itu.
"Kondisi iklim di kota ini yang tidak kondusif, sering dilanda hujan mengakibatkan banyak air tergenang sehingga warga senantiasa diimbau untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan yang menjadi prioritas perhatian bersama," kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih di Pekanbaru, Minggu.
Lingkungan yang kumuh menjadi tempat yang baik berkembang biaknya nyamuk demam berdarah itu, sedangkan untuk jumlah kasus tertinggi justru berada pada wilayah pinggiran kota.
Disebutkan, 11 kasus DB tersebut untuk kasus DBD di Kecamatan Bukit Raya tercatat sebanyak 2 kasus, di Kecamatan Marpoyan Damai sebanyak 4 kasus, berikutnya di Kecamatan Tenayan Raya 2 kasus, dan di Kecamatam Tampan 2 kasus serta di Kecamatan Payung Sekaki 1 kasus.
Baca juga: 349 warga Pekanbaru terjangkit DBD
Baca juga: 422 warga Kota Pekanbaru terserang DBD, 5 meninggal dunia
"Pola hidup bersih dan sehat perlu terus diterapkan oleh warga, dan jika menemukan gejala-gejala DBD agar segera memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan terdekat, karena orang yang terserang DBD harus mendapatkan penanganan yang cepat," katanya.
Jika pasien terjangkit DBD lambat tertangani, katanya lagi, maka berbahaya karena bisa meninggal, apalagi pasien yang terjangkit virus DBD, siklusnya turun naik.
Diskes juga terus menggencarkan edukasi kepada masyarakat, melalui Puskesmas di setiap kecamatan dalam memerangi kasus DBD. Penyemprotan fogging juga dilakukan terhadap wilayah rawan tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti itu.
Ia menjelaskan, DBD merupakan demam atau infeksi yang disebabkan virus flavivirodae. DBD diperantarai oleh nyamuk aedes aegypti. Karenanya lakukan kegiatan 3M (menguras, menutup, dan mengubur), dan jangan lupa membuang air pada tampungan dispenser. Selain itu setiap hari ganti air di dalam vas, dan buang air yang tergenang pada alas vas.
Untuk gejala DBD ada yang sedang dan berat. Untuk gejala DBD sedang, yakni nyeri kepala, nyeri belakang mata, mual dan muntah, demam tinggi, ruam, flu, dan nyeri sendi. Pasien demam berdarah keluhannya adalah badan sakit, serta nyeri kepala berat. Selain itu dapat timbul ruam atau petekie. Bagi yang terkena DBD, ruam tersebut jika ditekan akan tetap merah karena ada pendarahan di bawah kulit.
Untuk gejala DBD berat yakni syok, nyeri perut hebat, TD drop, pendarahan, muntah hebat, gangguan organ, dan memar atau pendarahan di bawah kulit.
Baca juga: Di Pekanbaru 313 orang terjangkit DBD sejak awal 2016
Pewarta: Frislidia
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021