Pada perdagangan perdana, saham EDGE terpantau naik 1.475 poin atau 20 persen menjadi Rp8.850 per saham

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan penyedia pusat data dan konektivitas PT Indointernet Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana atau IPO sekaligus menjadi perusahaan tercatat ketujuh sepanjang 2021.

"Dengan menjadi perusahaan yang tercatat di BEI, perseroan akan mendapatkan akses pada sumber pendanaan yang lebih luas dan berpeluang untuk mengembangkan usahanya serta menjalankan operasional perusahaan yang memenuhi good corporate governance," kata Direktur Utama PT Indointernet Tbk Djarot Subiantoro saat pencatatan perdana saham di Jakarta, Senin.

Emiten berkode saham EDGE tersebut melepas 80,81 juta saham atau 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Saham-saham tersebut ditawarkan dengan harga Rp7.375 per saham sehingga perusahaan meraup dana segar Rp595,97 miliar.

Dalam IPO, EDGE menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Saham EDGE juga telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai efek syariah.

Untuk mendukung perkembangan ekonomi digital di lndonesia yang saat ini berkembang secara pesat, perseroan akan menggunakan dana hasil IPO untuk investasi infrastruktur dan perangkat pusat data dan konektivitas.

Penyediaan pusat data akan dikembangkan melalui salah satu anak entitas anak perseroan yaitu PT Ekagrata Data Gemilang (EDG) untuk pembangunan Edge Data Center (EDC) dan pengembangan EDG selanjutnya.

Sementara itu, penyediaan konektivitas akan dikembangkan melalui pembelian perangkat untuk pengembangan digitalisasi network HSX, yang dapat digunakan pelanggan untuk interkoneksi ke berbagai Iayanan pusat data dan cloud di Indonesia.

Djarot menilai bisnis pusat data dan interkoneksi memiliki potensi yang besar. Karena di era digital, tren perubahan yang terjadi saat ini dan ke depan yang berupa ekonomi digital, telah membawa perubahan di berbagai aspek usaha.

"Perusahaan-perusahaan mentransformasikan penyediaan Iayanan digital serta membawa aplikasi dan pengolahan data lebih mendekat kepada pengguna," ujarnya.

Pada perdagangan perdana, saham EDGE terpantau naik 1.475 poin atau 20 persen menjadi Rp8.850 per saham.

Baca juga: BEI implementasikan klasifikasi industri baru IDX-IC
Baca juga: BEI imbau masyarakat tak pakai dana dari utang untuk beli saham
Baca juga: BEI: Meski pandemi, 51 perusahaan catatkan saham di bursa

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021