Quito (ANTARA) - Kandidat presiden Ekuador Andres Arauz menyatakan diri sebagai pemenang pemilihan pada Minggu (7/2), kendati jajak pendapat menunjukkan bahwa ia kemungkinan masih akan menghadapi putaran kedua dan hasil resmi belum diumumkan.
"Kemenangan ini, seperti yang sudah kami sebutkan, besar. Rasionya 2 banding 1 melawan kandidat bankir yang tampaknya berada di tempat kedua," kata Arauz selama konferensi pers.
"Kami harus melihat hasil akhirnya, tapi kami sangat senang," ia menambahkan.
Selama kampanye pemilihan presiden, Arauz menjanjikan akan mengumpulkan satu miliar dolar AS (sekitar Rp14,02 triliun) dalam bentuk pembayaran tunai langsung bagi keluarga-keluarga.
Ia tidak mendukung persyaratan paket pembiayaan IMF sebesar 6,5 miliar dolar AS (sekitar Rp91,27 triliun).
Arauz, 36 tahun, adalah ahli ekonomi dan merupakan anak didik mantan Presiden Rafael Correa.
Baca juga: Mantan presiden Ekuador Rafael Correa divonis 8 tahun penjara
Saingan utamanya dalam pilpres, Guillermo Lasso, telah menjanjikan lebih banyak investasi asing dan peningkatan produksi minyak. Namun, janji itu telah dirusak oleh citranya sebagai bankir konservatif.
Kandidat lainnya, pengacara dan aktivis pribumi Yaku Perez, menjalankan kampanye anti pertambangan.
Menurut jajak pendapat lembaga survei lokal Clima Social, Arauz memimpin dengan 36,2 persen suara dibandingkan dengan Lasso dan Perez, yang masing-masing mengumpulkan 21,7 persen dan 16,7 persen.
Jajak pendapat lainnya, yang dijalankan oleh Cedatos, menunjukkan Arauz unggul dengan 34,9 persen suara sementara Lasso mendapatkan 21 persen dan Perez 18 persen.
Untuk menang dalam satu putaran, Arauz membutuhkan lebih dari 50 persen suara sah, atau total 40 persen dengan 10 persentase lebih tinggi dari kandidat di posisi kedua.
Arauz tidak mengatakan apakah dirinya mendapat cukup banyak suara untuk terhindar dari pemilihan putaran kedua.
Sumber: Reuters
Baca juga: IMF setujui dana bantuan penanganan pandemi untuk Ekuador
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2021