Dikutip dari GSM Arena, Senin, alat tersebut mencegah pelacakan lintas aplikasi pada perangkat Android. Namun, fitur tersebut masih dalam tahap diskusi awal.
Juru bicara Google mengatakan perusahaan tersebut "selalu mencari cara untuk bekerja dengan pengembang untuk meningkatkan standar privasi sambil mengaktifkan ekosistem aplikasi yang didukung iklan yang sehat."
Namun, sumber anonim mengungkapkan bahwa raksasa teknologi itu sebenarnya ingin menemukan keseimbangan antara konsumen dan pengembang yang sadar privasi dengan kebutuhan keuangan pengiklan.
Google adalah salah satu perusahaan iklan digital terkaya, meraup lebih dari 100 miliar dolar AS (sekitar Rp1,4 triliun) setiap tahun.
Sebagian besar dari pendapatan iklan digital ini sering kali menargetkan pemilik perangkat Android -- jika pengguna mencari item di Chrome, item yang sama akan muncul di spanduk iklan pada aplikasi lain.
Baca juga: Googleplex, industri kreatif, dan satu masa tanpa ketersesatan
Baca juga: Microsoft, Google cs hentikan sementara donasi politik
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021