Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, ditutup turun tipis 6,536 poin (0,48 persen) menjadi 1.344,15, setelah sempat turun 29,995 poin pada siang hari.
Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ-45) turun 1,027 poin (0,38 persen) ke level 265,929, membaik dari titik terendahnya pada Selasa ini 259,193.
"Indeks BEI sedikit terangkat karena adanya kenaikan kembali beberapa saham unggulan," kata Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas Alfiansyah kepada ANTARA di Jakarta.
Menurut Alfian, pelemahan indeks BEI ini masih dipengaruhi oleh melemahnya bursa di kawasan Asia.
Indeks bursa Tokyo Nikkei 225 turun 2,31 persen ke posisi 8.065,790, bursa Hongkong, Hang Seng, terkoreksi 2,85 persen menjadi 12.959,769 dan indeks Straits Times Singapura turun 1,35 persen menjadi 1.723,37I.
Pelemahan ini masih terkait krisis global yang berpengaruh pada kinerja beberapa perusahaan multinasional, sehingga pasar saham mengalami tekanan.
"Namun, menjelang pelantikan Presiden AS Barack Obama ada sedikit harapan terhadap kebijakannya yang dapat mempercepat recovery ekonominya," kata Alfian.
Selain itu, adanya sentimen dari dalam negeri seperti penurunan suku bunga kredit (Bank Mandiri dan Bank BNI) juga menjadi pendorong untuk segera bergeraknya sektor riil.
Namun, pelemahan bursa regional masih dominan, sehingga saham yang melemah sedikit mendominasi sebanyak 74 dibanding yang naik 35 dan 56 tidak berubah harganya.
Beberapa saham unggulan yang memimpin indeks turun, diantaranya saham Bumi Resources yang tertekan Rp10 menjadi Rp510, Perusahaan Gas Negara turun Rp25 ke posisi Rp2.050, Bank Danamon terkikis Rp350 ke level Rp2.575, Tambang Batubara Bukit Asam mundur Rp100 ke harga Rp7.300, dan Indo Tambangraya anjlok Rp500 menjadi Rp9.400.
Volume perdagangan mencapai 1,120 miliar saham dengan nilai Rp860,904 miliar dari 31.750 kali transaksi.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009