Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 13 rumah di dua RT Kelurahan Pengadegan, Kota Jakarta Selatan, terendam air luapan Sungai Ciliwung setinggi 10 cm hingga 20 cm hingga Minggu malam.
Azhari, Lurah Pengadegan, menyebutkan, hingga pukul 21.00 WIB tidak ada warga yang mengungsi, namun pihaknya beserta jajaran bersiaga di Posko Pengendalian Banjir di kantor kelurahan, guna mengantisipasi peningkatan tinggi muka air.
"Genangan ada di bantaran kali, ketinggiannya berkisar 10 hingga 20 cm," kata Azhari.
Ia menyebutkan 13 rumah yang terendam air tersebut berada di RT 008/RW 01, ketinggian air 20 cm sampai dengan 60 cm, rumah yang terdampak sebanyak enam unit, enam kepala keluarga (KK).
Selanjutnya di RT 011/RW 01 ketinggia lima hingga 10 cm, rumah terdampak ada tujuh yang dihuni tujuh kepala keluarga.
Menurut Azhari, luapan Sungai Ciliwung belum masuk ke Kampung Lubang yang merupakan wilayah rawan banjir di Kelurahan Pengadegan. Air masih bertahan di bantaran kali.
"Hingga malam ini Kampung Lubang masih aman, belum sampai airnya," kata Azhari.
Meski demikian, lanjut Azhari, pihak kelurahan dan para RT, RW, Babinsa hingga Bhabinkamtimas bersiaga di posko pengendalian banjir yang ada di Kantor Kelurahan Pengadegan.
Seluruh peralatan penanggulangan bencana juga ikut disiagakan apabila permukaan Sungai Ciliwung terus meningkat seiring status siaga tiga di Bendung Katulampa.
"Kita juga siapkan perahu karet di posko, juga posko pengungsian kita sudah ada di sejumlah lokasi," kata Azhari.
Petugas siaga kelurahan juga telah menyalurkan sejumlah logistik untuk makan malam kepada belasan warga yang terdampak luapan Sungai Ciliwung.
Selain Kelurahan Pengadegan, banjir akibat luapan Sungai Ciliwung juga terjadi di Kelurahan Pejaten Timur.
Sebanyal tujuh RW dengan 215 kepala keluarga terdampak banjir dengan ketinggian bervariatif mulai daro 40 cm hingga 170 cm.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021