Pacitan, Jawa Timur (ANTARA) - DPC Partai Demokrat Kabupaten Pacitan menyatakan tidak terpengaruh dengan isu pengambilalihan paksa pucuk pimpinan di tubuh partai berlambang segitiga berlian tersebut dan meneguhkan komitmen loyalitasnya terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono.

Sikap tegas ini disampaikan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pacitan Indartato yang mengaku tak pernah mendapat undangan dari DPP (Partai Demokrat) maupun kelompok lain yang mengatasnamakan partai untuk membahas musyawarah nasional luar biasa demi mendongkel kepemimpinan AHY.

"Kami normatif saja," jawabnya saat dikonfirmasi wartawan di Pacitan, Jawa Timur, Ahad.

Baca juga: AHY sebut ada gerakan pengambilalihan paksa pimpinan Demokrat
Baca juga: Moeldoko jelaskan tak ada urusan dengan kondisi internal Demokrat
Baca juga: Pilpres 2024, elektabilitas AHY dinilai masih di atas Moeldoko

Selain memang tak mendapat undangan dan tidak mengetahui adanya gerakan bawah tanah yang kemudian mencuatkan isu kudeta, Bupati Pacitan dua periode (2010-2015 dan 2016-2020) itu menyatakan bahwa masyarakat Pacitan, khususnya Demokrat Pacitan, memiliki ikatan sejarah yang tak terpisahkan dengan pendiri partai tersebut, Susilo Bambang Yudhoyono.

Karena alasan itulah Indartato dan seluruh kader Partai Demokrat Pacitan berkomitmen akan tetap loyal. Terlebih SBY yang sempat dua kali menjabat sebagai presiden ke-6 RI merupakan putra daerah (Pacitan).

Segala prestasi dan kepemimpinannya adalah kebanggaan masyarakat Pacitan, bahkan seluruh Indonesia.

Indartato pun mengimbau agar koleganya di seluruh jajaran pengurus partai, mulai dari DPC hingga DPP tetap mengikuti garis kebijakan Partai Demokrat dan tidak terpengaruh dengan rongrongan dari luar, termasuk kelompok mantan kader yang telah memilih keluar dari keanggotaan/kepengurusan.

"Memang ada instruksi agar kita di bawah tenang, tidak ikut terpengaruh terhadap perkembangan yang terjadi," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021