"Disepakati bahwa tidak setiap sentuhan tangan atau lengan pemain dengan bola merupakan pelanggaran... "
Jakarta (ANTARA) - Badan pembuat peraturan permainan sepak bola (IFAB) dalam rapat tahunannya 5 Maret mendatang akan meninjau kembali undang-undang terkait kasus bola tersentuh tangan atau handball, kata organisasi yang berbasis di Zurich itu, Jumat (Sabtu WIB).
Agenda untuk rapat tersebut, yang memiliki kekuatan untuk mengubah peraturan permainan sepak bola, akan menampilkan UU 12, khususnya soal handball, pada bagian usulan perubahan dan klarifikasi.
Meski susunan kata-kata perubahan belum disepakati, langkah tersebut merupakan jawaban atas inkonsistensi penerapan undang-undang yang telah diubah dalam dua sesi pertemuan terakhir.
Setelah pertemuan mereka pada bulan Desember, IFAB mengatakan: “Mengingat interpretasi insiden bola sentuh tangan tidak selalu konsisten, para anggota sepakat bahwa klarifikasi lebih lanjut harus dipertimbangkan pada Rapat Umum Tahunan.
"Disepakati bahwa tidak setiap sentuhan tangan atau lengan pemain dengan bola merupakan pelanggaran. Untuk tangan/lengan sebagai bagian dari tubuh yang lebih besar, wasit harus menilai posisi tangan/lengan dalam kaitannya dengan pergerakan pemain dalam fase permainan itu. ," kata IFAB seperti dilansir Reuters.
Peraturan soal handball saat ini telah dikritik oleh beberapa komentator dan pakar karena terlalu ketat dan mendorong wasit untuk memberikan terlalu banyak hukuman dalam kasus handball yang tidak disengaja.
Baca juga: FIFA ingin seragamkan penerapan VAR
Baca juga: Pemain sepak bola bukan prioritas untuk vaksin, kata Presiden FIFA
Baca juga: Sepak bola holopis kuntul baris
Baca juga: FIFA uji coba aturan baru pergantian pemain dalam Piala Dunia Klub
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021