kedua ormas yang bentrok sudah dimediasi pada malam itu juga
Jakarta (ANTARA) - Situasi terkini di dekat Stasiun Lenteng Agung, Kota Jakarta Selatan, Kamis, terpantau kondusif setelah sehari sebelumnya (Rabu, 3/2) terjadi bentrok antar organisasi masyarakat (ormas) karena rebutan lapak pedagang.
Pantauan ANTARA di lapangan, pedagang dan masyarakat setempat tampak sudah beraktivitas normal, petugas keamanan juga sudah ditarik dari lokasi kejadian, hanya ada dua unit truk milik kepolisian masih disiagakan di dalam area parkir Stasiun Lenteng Agung.
Baca juga: Polisi pastikan tidak ada korban dalam bentrok ormas di Lenteng Agung
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Jimmy Christian Samma menjelaskan, kedua ormas yang terlibat perselisihan telah dimediasi sehingga keributan tidak kembali terjadi.
"Pukul 21.45 WIB malam tadi sudah dimediasi oleh Polsek Jagakarsa, dihadiri perwakilan kedua ormas," kata AKBP Jimmy.
Bentrokan terjadi antara ormas Forum Betawi Rembuk (FBR) dengan Pemuda Pancasila (PP) yang memperebutkan lapak pedagang sebagai wilayahnya pada Rabu (3/2) pukul 19/30 WIB.
Awal mula bentrokan terjadi saat dua orang anggota FBR datang meminta uang kepada pedagang buah yang berjualan di depan Stasiun Lenteng Agung.
Baca juga: Polisi pastikan tindak tegas aktor bentrokan di Apartemen City Park
Namun, saat itu ada anggota ormas PP di sekitar lokasi yang mengklaim pedagang buah tersebut sebagai wilayah PP.
Tak lama kemudian, dua orang anggota FBR tersebut pergi meninggalkan lokasi dan kembali lagi bersama sejumlah massa.
"Dua orang tadi pergi dan datang lagi bersama sekitar 15 orang dan terjadilah gesekan (bentrokan)," kata Jimmy.
Aksi saling serang terjadi mulai dari depan Stasiun Lenteng Agung lalu massa bergerak berlarian ke arah depan restoran cepat saji (McD).
Menurut penuturan pedagang di sekitar lokasi, bentrokan saling serang sambil membawa senjata tajam terjadi selama beberapa menit, setelah itu bubar ketika anggota Polisi tiba di lokasi.
Baca juga: Polisi siagakan petugas patroli atasi bentrok warga Tanah Tinggi
Saat bentrokan terjadi, pedagang kaki lima yang berjualan di jalan raya tersebut berlarian menyelamatkan diri.
"Untungnya sih enggak ada yang dirusak, mereka (ormas) saling serang aja bawa-bawa golok, samurai," kata Lia, salah satu pedagang ditemui di lokasi.
Menurut Lia, polisi sempat melepaskan gas air mata untuk membubarkan massa. Setelah itu, kondisi di lokasi kembali kondusif.
Lia menilai, aksi ormas yang rebutan lapak pedagang sebagai tindakan tidak terpuji mengingat masyarakat sedang dalam kondisi kesulitan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
"Orang tidak ada kerjaan sih yang ribut gitu, kita semua lagi susah pandemi gini, malah saling rebutan lapak," kata Lia yang berjualan di sekitar lokasi.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021