"Diharapkan dalam tiga tahun ini ada satu atau dua level yang dicapai di atas baseline dan menjadi katalis pengembangan bagi sekolah lain," kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Jumeri saat diskusi virtual yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan program Sekolah Penggerak tergabung dengan ekosistem yang ada sehingga ke depan diharapkan semua satuan pendidikan di Tanah Air menjadi sekolah penggerak.
Baca juga: P2G sebut program Sekolah Penggerak berpotensi tak efektif
Jumeri memastikan program Sekolah Penggerak bukan untuk melahirkan sekolah unggulan. Artinya, yang akan masuk atau mendaftar di sekolah itu bukan hanya anak didik yang unggul namun semua lapisan memiliki kesempatan yang sama.
Pada prosesnya, Kemendikbud tidak melakukan transformasi dengan memberikan bantuan dalam jumlah besar kepada satuan pendidikan.
"Ini tidak berbasis uang tapi berbasis pengembangan sumber daya manusia," katanya.
Baca juga: Tiga sekolah di Padang jadi percontohan sekolah penggerak Kemendikbud
Sebab, pada pelaksanaannya Kemendikbud akan mengubah proses pembelajaran, kepemimpinan, manajerial di satuan pendidikan.
Terkait intervensi penguatan sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan mulai dari peningkatan kualitas kepala sekolah, guru-guru, pengawas, pemilik serta pembelajaran dengan paradigma baru.
"Kita mengenalkan pembelajaran yang baru dan bisa mengangkat prestasi anak termasuk karakter dan kompetensinya," ujar dia.
Secara umum, Sekolah Penggerak adalah katalis untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia yang terdiri dari dua hal yakni sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan profil pelajar Pancasila dan diawali dengan SDM yang unggul terutama kepala sekolah dan guru.
Baca juga: Legislator minta tak ada perbedaan antarsekolah pada Sekolah Penggerak
Baca juga: Kemendikbud: Sekolah penggerak tahap satu diikuti 111 daerah
Baca juga: Mendikbud luncurkan program sekolah penggerak
Baca juga: Nadiem tegaskan Sekolah Penggerak bukan sekolah unggulan
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021