Pembangunan Jalan Lingkar Brebes-Tegal ini telah dimulai sejak tanggal kontrak 19 Desember 2019 dengan progres fisik saat ini mencapai 91 persen.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljonoi meminta kepada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah- DI Yogyakarta, Direktorat Jenderal Bina Marga sebagai penanggungjawab untuk mempercepat penyelesaian Jalan Lingkar Brebes-Tegal di Jawa Tengah.
“Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar. Untuk itu pembangunannya terus dilanjutkan dengan tetap memperhatikan protokol physical dan social distancing untuk pencegahan penyebaran COVID-19, misal pelaksanaan dengan tenaga kerja yang fit, terbatas jumlahnya dan tetap menjaga jarak aman,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut Menteri Basuki, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan pengendara.
Kehadiran infrastruktur jalan dan jembatan juga bertujuan untuk memangkas biaya logistik agar daya saing produk Indonesia meningkat. Untuk itu, penyelesaian pekerjaan ini harus dipercepat dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
Pembangunan Jalan Lingkar Brebes-Tegal ini telah dimulai sejak tanggal kontrak 19 Desember 2019 dengan progres fisik saat ini mencapai 91 persen.
Pembangunan Jalan Lingkar Brebes-Tegal menggunakan anggaran APBN senilai Rp223 miliar dikerjakan oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Lingkup pekerjaan terbagi menjadi 4 zona yang dilaksanakan secara paralel. Dimana Zona I, terdapat pekerjaan stressing dan pemasangan girder jembatan.
Kemudian Zona II, ada persiapan kliring, Zona III penimbunan tanah dan Zona IV penyediaan material tanah untuk pembangunan Jembatan Kemiri dan Kaligangsa.
Sesuai kontrak, ditargetkan Serah Terima Sementara Pekerjaan atau Provisional Hand Over (PHO) konstruksi Jalan Lingkar Brebes-Tegal pada 30 April 2021.
Keberadaan jalan ini sudah sangat dibutuhkan untuk mendukung kelancaraan arus lalu lintas di Kota Brebes pada khususnya, karena Jalur Pantura yang masuk dalam Kota Brebes akan memiliki jalur alternatif, sehingga jalan dalam kota akan lebih awet tidak dilintasi kendaraan besar dan menekan angka kecelakaan di Jalan Nasional Kota Brebes.
Baca juga: "Ijo royo-royo" dengan trembesi di Tol Semarang-Batang
Baca juga: Omzet pedagang telur asin turun setelah tol Brebes-Pemalang dibuka
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021