Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyatakan bahwa akses jalan dari wilayah Kabupaten Malang menuju Kabupaten Kediri, kembali tertutup total akibat longsor susulan yang terjadi pada Rabu sore.
Plt Kabid Kedaruratan dan Ligistik BPBD Kabupaten Malang Sadono mengatakan dua titik longsor susulan terjadi di Desa Jombok, Kecamatan Ngantang, dan Desa Ngeprih, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
"Ada dua titik yang mengalami longsor susulan, pertama di Desa Jombok, Kecamatan Ngantang dan di Desa Ngeprih, Kecamatan Pujon," kata Sadono saat dikonfirmasi ANTARA, Rabu.
Baca juga: Akses jalan provinsi Malang-Kediri tertutup total akibat tanah longsor
Baca juga: Tanah longsor ganggu akses jalan Kota Batu-Pujon Jatim
Sebagai informasi, kejadian tanah longsor di Desa Jombok, pertama kali terjadi pada Selasa (2/2) petang. Saat itu, hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ngantang, menyebabkan tebing setinggi 25 meter mengalami longsor.
Kemudian, pada Rabu (3/2) pagi, sekitar pukul 4.30 WIB, ada kejadian tanah Longsor di Desa Ngeprih, Kecamatan Pujon. Kedua titik longsor tersebut menyebabkan akses jalan dari Malang ke Kediri tertutup total.
Sadono menjelaskan pada Rabu (3/2) pagi, tim gabungan telah melakukan pembersihan material longsor pada dua titik tersebut. Pemkab Malang dan Pemprov Jawa Timur mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor.
Namun, lanjut Sadono, pada Rabu sore kurang lebih pukul 17.00 WIB, pada dua titik tersebut kembali mengalami longsor akibat guyuran hujan deras di wilayah itu. Tidak berapa lama, juga dilaporkan ada titik longsor baru di Desa Kedungrejo, Kecamatan Pujon.
"Terjadi longsor susulan, waktunya hampir terjadi bersamaan, sekitar pukul 17.00 WIB. Untuk penanganan di Jombok, sebelumnya sudah bisa dilewati kendaraan dan tinggal pembersihan saja. Namun, akibat hujan deras, tanah yang ada di tebing kembali jenuh, sehingga mengalami longsor," kata Sadono.
Sadono menambahkan saat ini tim gabungan dengan jumlah personel lebih dari 100 orang dikerahkan untuk membersihkan material longsor tersebut. Untuk penanganan di Desa Kedungrejo, masih tertahan akibat longsor yang terjadi di Desa Ngeprih.
"Saya mendapatkan informasi longsor di Kedungrejo, namun alat berat masih tertahan di Ngeprih, karena ada tiang kabel yang jatuh ke badan jalan. Untuk dua lokasi, Jombok dan Ngeprih, tidak ada korban jiwa," kata Sadono.
Sadono menambahkan pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait peringatan dini curah hujan yang tinggi.
Baca juga: Lima wilayah kota Malang rawan bencana
Baca juga: Malang gencarkan penanaman vetiver untuk cegah longsor
Masyarakat yang ada di wilayah pegunungan, lanjut Sadono, diharapkan terus waspada mengingat dengan adanya hujan deras bisa mengakibatkan tanah menjadi jenuh dan mengakibatkan tanah longsor.
"Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai jika melihat retakan tanah atau adanya sumber air baru. Itu harus waspada. Saat ini, akses Malang-Kediri masih tertutup total," kata Sadono.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021