Tadi baru diputuskan Presiden, kita akan menarget daerah-daerah yang kita anggap potensial ekonominya dan potensial terjadi kenaikan COVID
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pentingnya pengendalian COVID-19 untuk bisa menggerakkan ekonomi.
Pengendalian COVID-19 yang dimaksud, menurut Luhut, yakni implementasi pembatasan pergerakan penduduk hingga vaksinasi.
"Tadi baru diputuskan Presiden, kita akan menarget daerah-daerah yang kita anggap potensial ekonominya dan potensial terjadi kenaikan COVID, itu akan kita terapkan agar tidak terjadi pergerakan penduduk yang banyak sehingga kita mencegah penularan yang banyak," katanya dalam dialog yang ditayangkan secara daring di Jakarta, Rabu.
Luhut yang juga Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengatakan di daerah-daerah tersebut, nantinya pemerintah akan melakukan vaksinasi COVID-19 secara masif, dimulai pada minggu ketiga dan keempat Februari.
"Kemudian kita lakukan vaksinasi yang bagus di sana. Itu kita mulai agak masif, mungkin ketiga, keempat bulan Februari ini, dan terus makin besar sampai pertengahan tahun ini," ujarnya.
Luhut berharap sepanjang 2021 ini, target vaksinasi terhadap 181 juta orang bisa dikejar agar kekebalan komunal atau herd immunity bisa dicapai.
"Kita berharap seluruh tahun ini, 2021, kita akan bisa mendekati target 181 juta orang yang divaksin," tuturnya.
Mantan Menko Polhukam itu menilai upaya pengendalian COVID-19 yang dilakukan pemerintah akan sangat berpengaruh pada kepercayaan pasar yang diharapkan bisa mendorong ekonomi.
"Itu semua terkait, antara vaksinasi, penangkalan COVID-19, dan ekonomi. Kalau COVID-19 bisa dikendalikan dengan baik, maka pergerakan ekonomi juga akan bagus," imbuhnya.
Baca juga: Luhut coba alat deteksi COVID-19 GeNose di simpul transportasi
Baca juga: Kemenkes sasar pedagang pasar pada awal vaksinasi tahap 2
Baca juga: 646.026 tenaga kesehatan telah jalani vaksinasi COVID-19
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021