Jakarta (ANTARA) - Lazada Indonesia (Lazada) meraih penghargaan Certificate of Merit 2021 World Customs Organization (WCO) dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) atas komitmen perusahaan menjalankan proses kepabeanan menggunakan teknologi yang efisien, transparan dan taat aturan.
Penghargaan global tersebut diberikan atas rekomendasi DJBC, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, karena Lazada merupakan platform e-commerce pertama di Indonesia yang bergabung dengan skema "Delivery Duty Paid" untuk penyelesaian kepabeanan atas impor barang kiriman e-commerce.
"Menjadi kebanggaan besar bagi kami bisa menerima WCO Certificate of Merit 2021 ini. Selalu menjadi komitmen kami untuk mendukung setiap inisiatif pemerintah dalam merampingkan proses kepabeanan dan cukai, termasuk diantaranya dengan mengimplementasikan skema Delivery Duty Paid untuk barang kiriman eCommerce," kata Country Logistics Officer, Lazada Indonesia, Philippe Auberger dalam siaran pers, Selasa.
Auberger percaya bahwa inisiatif yang dicanangkan oleh DJBC, Kementerian Keuangan Republik Indonesia menunjukkan bahwa proses yang lebih efisien bisa membantu pelaku bisnis, terutama di masa yang penuh tantangan saat pandemi COVID-19.
Baca juga: Lazada: Data pengguna Indonesia aman
Penghargaan WCO Certificate of Merit 2021 diserahkan kepada Philippe Auberger, pada acara virtual gathering dalam peringatan Hari Pabean Internasional 2021 yang bertajuk "Customs Bolstering Recovery, Renewal and Resilience for Sustainable Supply Chain", Jumat (29/1) dengan disaksikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati dan Sekretaris Jenderal Organisasi Kepabeanan Dunia (WCO), Kunio Mikuriya serta Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Heru Pambudi.
Dalam sambutannya, Sri Mulyani menjelaskan bagaimana situasi pandemi telah mengubah segala aspek sisi kesehatan dan sosial masyarakat, termasuk dari sisi perekonomian. Karena itu ia menegaskan pentingnya meningkatkan operasi logistik nasional, termasuk dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memfasilitasi kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem logistik.
Menurut Sri Mulyani, Ekosistem Logistik Nasional yang baru-baru ini didirikan bertujuan untuk menciptakan ekosistem logistik yang lebih efisien, sederhana, terjangkau, dan transparan. Platform digital memfasilitasi kolaborasi sistem informasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk menyederhanakan dan menyelaraskan alur informasi dan dokumen dalam kegiatan ekspor atau impor di pelabuhan, serta perdagangan domestik melalui pertukaran data.
Sejak awal masa pandemi di bulan April 2020, dengan dukungan dari tim Teknis Kepabeanan Impor dan IKC Pusat, Lazada mulai mengimplementasikan skema "Delivery Duty Paid" untuk mempercepat dan meningkatkan layanan dan pengawasan atas impor barang kiriman e-commerce.
Melalui skema itu, Lazada mampu menyelesaikan proses customs clearance untuk barang impor kiriman e-commerce dalam kurun waktu rata-rata 1 jam, lebih cepat dibandingkan proses manual.
Lazada Indonesia (Lazada) telah menghadirkan ekosistem logistik sejak tahun 2015 lalu. Ekosistem logistik milik Lazada terus berkembang dengan dukungan infrastruktur teknologi canggih Alibaba, dan sejak 2019 lalu, telah terintegrasi sepenuhnya dalam ekosistem e-commerce di Lazada.
Saat ini, unit usaha logistik Lazada, melalui Lazada Logistics Indonesia, memiliki 12.000 mitra kurir yang siap mengantar hingga 3,3 juta paket per hari ke seluruh Indonesia. Di gudang utama Lazada di Cimanggis yang berada di bangunan seluas 70.000 meter persegi, pergerakan pengiriman paket dimonitor secara ketat oleh sistem teknologi logistik terintegrasi yang dimanfaatkan oleh ratusan penjual Lazada.
Baca juga: Lazada gandeng lima desainer hadirkan "The Show of Hearts" di JFW 2021
Baca juga: Lazada Indonesia catatkan permintaan tinggi saat 11.11
Baca juga: SK-II buka "flagship online store" di Lazada
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021