Jakarta (ANTARA) - PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo, anggota Holding Perasuransian dan Penjaminan, Indonesia Financial Group, melakukan aksi sosial di wilayah bencana alam sebagai bentuk aksi Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) dalam program Askrindo Peduli.
Saat mengunjungi tempat relokasi pengungsian bencana tanah longsor Sumedang, Jawa Barat, Senin (1/2), Pemimpin Wilayah II Askrindo I Gede Putrawidjaja mengatakan kondisi bencana alam seperti ini perlu adanya penanganan yang tepat. Dengan menghadirkan konselor, psikolog anak dan story teller, Askrindo dan PAUD Institute bekerja sama untuk mengembalikan keceriaan anak-anak melalui Mobil Pintar (MoPi).
"Selain menghibur anak-anak disini, Askrindo khusus datang untuk memberikan tambahan bantuan berupa paket gizi bagi anak-anak seperti susu dan biskuit," kata Gede dalam keterangan diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Askrindo gandeng Baznas salurkan donasi program pendidikan-kesehatan
Selain memastikan kondisi psikis anak-anak, sesaat setelah terjadi bencana tanah longsor, Askrindo telah memberikan sejumlah bantuan berupa pakaian, sembako, susu bayi dan bubur bayi ke wilayah bencana longsor di Sumedang.
Dalam aksi sosial tersebut, Askrindo membantu menghibur anak-anak korban bencana seperti membacakan dongeng, kuis berhadiah dan menonton tayangan edukasi anak bersama-sama yang bertujuan untuk menghilangkan rasa sedih anak-anak melalui MoPi.
Mobil Pintar atau MoPi adalah perpustakaan keliling yang lebih difokuskan untuk anak usia dini (PAUD) sampai dengan Sekolah Dasar. Selain itu pada saat bencana, Mopi tidak hanya sebagai perpustakaan keliling namun sebagai prasarana dalam memulihkan dan membangkitkan semangat anak-anak, seperti kegiatan trauma healing.
Baca juga: Kementerian BUMN tetapkan komisaris baru Askrindo
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengatakan bahwa program yang dilakukan oleh Askrindo sangat baik bagi pemulihan kondisi psikologis anak.
"Dukungan Askrindo sangat efektif untuk menghibur anak-anak korban bencana. Tidak hanya keberadaan Mobil Pintar, namun bantuan buku juga sangat penting untuk mengalihkan perhatian dari ingatan akan bencana yang dialami dan ini merupakan bagian dari sesi trauma healing," kata Arist.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021