DPHK DKI sebut sudah 13.300 jenazah dikubur dengan protokol COVID-19

dua pekan lalu tren kematian akibat kasus COVID-19 di ibu kota mengalami kenaikan yang signifikan

Jakarta (ANTARA) - Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (DPHK) DKI Jakarta menyebut di Jakarta sudah sebanyak 13.300 jenazah yang dikubur dengan protokol COVID-19 pada periode awal pandemi COVID-19 merebak di Jakarta pada bulan Maret 2020 hingga akhir bulan Januari 2021.

"Awal Maret sampai hari Minggu (31/1), sudah 13.300 jenazah," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, Ivan Murcahyo kepada awak media, Senin.

Lebih lanjut, Ivan menyampaikan bahwa dua pekan lalu tren kematian akibat kasus COVID-19 di ibu kota mengalami kenaikan yang signifikan, dengan tak tanggung-tanggung dua pekan lalu jumlah kasus orang meninggal akibat COVID-19 di atas 100 kasus.

"Tadinya kami makamkan antara 105-107 per hari, sekarang tren menurun dan mudah-mudahan terus menurun, sempat 90 dan 80, cuma sudah di bawah 100, semoga saja turun terus," tutur dia.

Pemprov DKI Jakarta menyebut saat ini ada tiga Taman Pemakaman Umum (TPU) yang digunakan untuk mengebumikan jenazah dengan protokol pemulasaraan COVID-19 yakni di Tegal Alur, Bambu Ulung, Srengseng Sawah 2.

"Unit non muslim di Tegal Alur dan unit muslim di Bambu Ulung yang terpakai. Sekarang ditambah jadi ada tiga termasuk Srengseng Sawah 2," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, Ivan Murcahyo saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Untuk di TPU Tegal Alur, ujar Ivan, jumlah petak makam non muslim tersisa sekitar 170 lubang kubur, sedangkan di TPU Bambu Apus masih ada 300 petak makam blok muslim dari 800 kuburan yang disiapkan Pemda DKI.

"Srengseng Sawah 2 kemarin baru buka kapasitasnya ada 1.020 petak, kemarin baru terpakai 10-20 petak," tuturnya.

Adapun jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 269.718 kasus. Tottal orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 242.069, dan total 4.267 orang meninggal dunia akibat COVID-19.