Saat ini kami akan melakukan pemetaan jalur gas alam bawah tanah dan survei di mana jebakan (gas) yang paling besar. Bagaimana pun api Mrapen akan kami pertahankan ...
Semarang (ANTARA) - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah berupaya menyalakan kembali api abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, yang saat ini padam karena diduga ada kebocoran gas.
"Saat ini kami akan melakukan pemetaan jalur gas alam bawah tanah dan survei di mana jebakan (gas) yang paling besar. Bagaimana pun api Mrapen akan kami pertahankan karena sudah jadi destinasi wisata dan ikon Grobogan," kata Kepala Bidang Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan (EBT) Dinas ESDM Jateng Imam Nugroho di Semarang, Senin.
Ia menjelaskan upaya pencarian titik gas tersebut menggunakan soil resistivity (geolistrik) atau alat untuk mengukur lapisan tanah dan menampilkan jebakan-jebakan atau jalur gas alam yang hasilnya akan tampak dalam bentuk tiga dimensi.
Baca juga: Situs Api Abadi Mrapen yang padam diupayakan untuk diselamatkan
Hasil dari pencarian titik gas tersebut, lanjut dia, akan ditentukan titik mana yang paling besar, kemudian akan dieksploitasi atau dimanfaatkan.
"Gas dari titik yang paling besar tersebut akan disalurkan dengan menggunakan pipa ke lokasi destinasi wisata api abadi Mrapen," ujarnya.
Dirinya optimistis dengan langkah ini api abadi Mrapen akan kembali menyala pada tahun ini.
Baca juga: Ganjar kirim tim tangani padamnya api abadi Mrapen
"Pembangunan sekitar 3-4 bulan, jadi maksimal 6 bulan ke depan sudah ada hasilnya," katanya.
Jika api abadi Mrapen sudah kembali menyala, Dinas ESDM Jateng meminta agar pengusaha atau warga tidak membuat sumur dan melakukan pengeboran di sekitar lokasi objek wisata tersebut.
"Kalau orang ngebor harus ada izin dulu. Tidak bisa sembarangan," tegasnya.
Baca juga: Pembukaan ASG XI/2019 diawali penyalaan obor api abadi Mrapen
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021