Kendari (ANTARA) - Daerah otonom Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara menyimpan potensi hutan magrove (bakau) sekitar 2.000 hektare yang mengandung keragaman hayati.
Bupati Buton Utara Abu Hasan di Kendari, Senin mengatakan ribuan hektare hutan bakau multi fungsi untuk perekonomian dan keseimbangan lingkungan.
"Hutan bakau di Buton Utara masih terjaga dan luas. Pemanfaatannya pun masih terbatas sehingga masih terkendali," kata Abu Hasan.
Potensi hutan bakau sudah dilirik pengusaha tambak namun pemerintah cukup ketat, bahkan komitmen tidak mengeluarkan izin alih fungsi.
Fungsi ekologi hutan bakau penting untuk kehidupan mahluk lainnya maupun biota laut sehingga memerlukan kepedulian semua pihak, khususnya pemerintah daerah.
Ia mengajak warga masyarakat pesisir ikut peduli terhadap hutan bakau untuk melestarikan karena menjadi sumber karbon dalam kehidupan sehari-hari.
Hutan bakau juga menjadi potensi wisata daerah yang menarik bagi wisatawan namun belum diakses karena ketertinggalan sarana transportasi ke Buton Utara.
Selain potensi wisata juga hutan bakau dapat menjadi lokasi penelitian atau studi lapangan bagi mahasiswa maupun peneliti.
"Yang pasti hutan bakau multi fungsi untuk kehidupan manusia, biota laut dan lingkungan sekitarnya," ujarnya.
Baca juga: Sandiaga Uno bakal bikin spot instagramable di ekowisata mangrove
Baca juga: KKP tanam hingga 2,9 juta batang mangrove selama tahun 2020
Pewarta: Sarjono
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021