Jakarta (ANTARA) – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. [WIKA] catatkan raihan positif pada pekan terakhir Januari 2021 dengan menorehkan dua kontrak baru strategis, yaitu: Pembangunan Rumah Dinas Prajurit TNI AD dan Jembatan Kretek 2, Yogyakarta.
Selain itu, Perseroan, melalui representatif yang terdiri 1 Direktur dari 4 orang perwakilan Manajemen, juga berkesempatan mengikuti Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen yang dicanangkan Wakil Presiden (Wapres) RI, K.H Ma’Ruf Amin di Markas Besar Palang Merah Indonesia (PMI), Senin (18/1) yang baru lalu.
Transfusi plasma konvalesen sendiri merupakan salah satu terapi tambahan dengan mendonorkan antibodi SARS Cov-2 yang terbentuk secara alami pada tubuh penyintas Covid-19 untuk mempercepat penyembuhan pasien Covid-19 yang bergejala berat dan kritis.
Direktur Operasi III WIKA Sugeng Rochadi menjelaskan bahwa pada pekan terakhir Januari 2021, WIKA Group, WIKA-WG KSO telah dipercaya Tentara Negara Indonesia – Angkatan Darat (TNI-AD) untuk membangun Rumah Dinas Prajurit TNI-AD, sejalan dengan terlaksananya penandatanganan kontrak antara 14 Kepala Zeni lingkungan TNI-AD dengan Kepala Divisi Bangunan Gedung WIKA, Yulianto di Aula Graha Zeni, Jakarta Timur pada Rabu, (27/1).
“Kerja sama serta dukungan semua pihak akan memotivasi WIKA untuk memberikan kemampuan terbaik, mencapai tujuan bersama,” tutur Sugeng.
Pada proyek senilai Rp603,35 miliar ini, WIKA akan melaksanakan pembangunan 1.091 Rumah Dinas TNI-AD yang tersebar di seluruh Indonesia pada 14 Komando Utama (Kotama) di 35 titik lokasi, sesuai kesatuan Angkatan Darat.
WIKA-HK (KSO) Kerjakan Jembatan Kretek 2
Masih pada hari yang sama di pekan terakhir Januari, Konsorsium WIKA - Hutama Karya juga mendapat kepercayaan dari Kementerian PUPR sebagai kontraktor pelaksana pembangunan Jembatan Kretek II, Bantul, D.I. Yogyakarta senilai Rp364,6 miliar dengan porsi WIKA sebesar 53 persen. Amanah tersebut tertuang dalam kontrak yang ditandatangani oleh Julian Situmorang dari Satker Pembangunan Jalan Nasional Kementerian PUPR dan Aries Sugiarto selaku General Manager Operasi 4 WIKA di Yogyakarta, Rabu.
Jembatan Kretek 2 membentang sepanjang 747,7 meter dan menghubungkan ruas jalan baru yaitu Samas - Kretek dan Kretek - Parangritis yang menjadi bagian dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Pembangunannya akan berlangsung selama 24 bulan dan ditargetkan rampung pada 2023.
Proyek ini memiliki keunikan tersendiri yang disertai dengan nilai-nilai kebudayaan Jogja. Jembatan Kretek 2 dibangun dan melintasi muara sungai Opak yang menghadap ke samudera hindia. Jembatan ini juga didesain dengan filosofi Among Tani Dagang Layar dengan stilisasi bentuk Laku Urip Kang Utama (LUKU) sebagai perlambang agrarisnya budaya dan masyarakat Yogyakarta.
Direktur Utama Perseroan, Agung Budi Waskito menyambut baik kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian PUPR. Proyek ini akan menjadi tanda keterlibatan WIKA dalam membangun salah satu landmark Yogyakarta yang menghubungkan Jalur Jalan Lintas Selatan sekaligus mendukung upaya Pemerintah untuk meningkatkan pariwisata dan perekonomian di bagian Selatan pulau Jawa khususnya Bantul.
Terlebih lagi, Jembatan Kretek 2 akan menghubungkan akses dari dan menuju Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) yang juga melewati underpass YIA yang dibangun oleh WIKA dan selesai pada awal tahun 2020 lalu. Kementerian PUPR pun mendorong agar pembangunan Jembatan Kretek 2 bisa segera terlaksana.
"WIKA akan bergerak cepat untuk menjawab tantangan Kementerian PUPR dalam hal akselerasi pengerjaan proyek Jembatan Kretek 2. Harapannya, proyek ini bisa selesai dengan segera dan sehingga bisa bermanfaat untuk masyarakat Yogyakarta," pungkas Agung Budi Waskito.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021