Konsep belajar seperti (di alam terbuka) kami lakukan dalam mengatasi keterbatasan tempat belajar yang sudah dirintis sejak tiga tahun lalu

Pontianak (ANTARA) - Sebanyak 95 anak peserta didik di Rumah Pintar Punggur Cerdas, yang berada di Desa Punggur Kecil Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat berusaha menyerap atau belajar di alam terbuka, karena kapasitas tempat belajar yang tersedia sangat terbatas.

"Meskipun dengan kondisi belajar di alam terbuka tidak mematahkan semangat anak didik kami untuk tetap menimba ilmu demi masa depan yang lebih baik," kata Pendiri Rumah Pintar Punggur Cerdas, Umilia di Punggur Kecil Kecamatan Sungai Kakap, Senin.

Dia menjelaskan, diambilnya langkah belajar di alam terbuka bagi peserta didiknya karena keterbatasan tempat belajar yang mereka miliki.

Seorang siswi membaca buku di alam terbuka. ANTARA/Indra Budi Santoso

"Tetapi dengan belajar di alam terbuka malah membuat anak-anak kami lebih semangat lagi untuk belajar dalam menimba ilmu," ujarnya.

Baca juga: Siswa belajar di ruang terbuka akibat kelas rusak

Apalagi, menurut dia, tempat belajar anak didiknya disesuaikan dengan keinginan para siswa, seperti di atas perahu, pinggiran jembatan, bahkan ada yang belajar di atas pohon.

"Konsep belajar seperti (di alam terbuka) kami lakukan dalam mengatasi keterbatasan tempat belajar yang sudah dirintis sejak tiga tahun lalu," ungkapnya.

Tiga siswa belajar di atas perahu. ANTARA/Indra Budi Santoso

Menurut dia, para orang tua atau wali siswa hanya diwajibkan membayar biaya administrasi sebesar dua ribu rupiah untuk satu kali pertemuan yang digunakan untuk membeli spidol, kemudian untuk beli papan tulis dan ada reward bagi mereka yang tangguh.

Baca juga: Pegiat pendidikan: Masyarakat butuh pusat belajar mandiri saat pandemi

"Intinya kami kembalikan lagi kepada mereka uang yang dua ribu itu kepada mereka," katanya.

Dia menambahkan, konsep materi belajar di Rumah Pintar Punggur Cerdas juga sama dengan kurikulum dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya.

"Yang membedakan hanya ekstrakurikulernya, kami berharap anak-anak nantinya juga bisa melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi lagi," katanya.

Baca juga: Anies berpesan warga Betawi jangan pernah berhenti belajar

Sementara itu, Kasi Pelayanan Kantor Desa Punggur Kecil, Herman mengatakan, pihaknya dari pemerintah desa mendukung sepenuhnya, karena saat ini masih terkendala situasi COVID-19, jadi belum bisa menganggarkan untuk rumah pintar itu.

"Mudah-mudahan pada tahun 2021/2022 kami bisa anggarkan bantuannya. Kami akan mencoba membantu semaksimal mungkin dalam peningkatan sumber daya manusia di Desa Punggur Kecil," katanya.

Pewarta: Andilala
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021