Jakarta (ANTARA) - Partai Golkar berkomitmen mencetak kader-kader partai yang berkualitas, paham dan menguasai segala hal tentang pemerintahan dan ilmu kebijakan publik melalui Golkar Institute.
Ketua Golkar Institute Ace Hasan Syadzily, dalam pernyataan tertulis, di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa Golkar Institute diproyeksikan menjadi sekolah pemerintahan dan kebijakan publik yang melahirkan kader-kader berkualitas.
Menurut politisi muda Partai Golkar kelahiran Pandeglang, Banten itu, Partai Golkar serius membangun Golkar Institute yang akan jadi Kawah Candradimuka bagi para kader Golkar.
Ia menjelaskan konsep pembelajaran pun dipersiapkan dengan matang, mulai kurikulum, silabus dan lain-lainnya.
Bahkan, untuk merumuskan format yang ideal, kata Ace, Golkar Institute sampai berdiskusi dengan Profesor Kishore Mahbubani dari Lee Kwan Yew School of Public Policy, Singapura.
Baca juga: Kader optimistis Golkar bertransformasi menjadi partai modern
"Lewat Golkar Institute, para kader bisa berbagi pandangan tentang ilmu pemerintahan dan kebijakan publik yang harus dikuasi oleh seorang calon pemimpin," kata Ace.
Ace menambahkan Golkar Institute dibentuk dengan misi menjadi sekolah partai yang terkemuka yang mampu mencetak kepemimpinan atau para calon pemimpin politik yang transformatif, kompeten, inovatif dan berintegritas.
"Calon pemimpin yang memiliki etos kerja yang tinggi, berdaya saing dalam mewujudkan good governance menuju Indonesia maju," ujarnya.
Ace menyebutkan visi dari Golkar Institute adalah untuk menuju kepemimpinan politik yang transformatif, inovatif, berintegritas, memiliki etos kerja dan berdaya saing, serta berwawasan global dalam.mewujudkan "good government".
Karenanya nanti, Golkar Institute bakal menggelar diskusi secara daring secara rutin, salah satunya membahas kebijakan geopolitik Indonesia dengan menghadirkan narasumber berkualitas.
Pada 2 Februari 2021, Golkar Institute akan menggelar ada diskusi secara daring menghadirkan narasumber yang kompeten dan berkualitas, sekaligus menandai soft launching Golkar Institute, Sekolah Pemerintahan dan Kebijakan Publik.
Baca juga: Partai Golkar minta kadernya aktif membangun desa
Ada pun narasumber yang dihadirkan antara lain Profesor Kishore Mahbubani, guru besar terkemuka dari National University of Singapore, Ketua Umum Partai Golkar yang juga Ketua Dewan Pembina Golkar Institute, Airlangga Hartarto hadir sebagai opening speaker, sementara para kepala daerah terpilih dari Partai Golkar yang akan jadi peserta kursus atau diskusi.
"Narasumber lainnya yang akan hadir dalam diskusi, Profesor Ginandjar Kartasasmita, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) yang juga mantan Kepala Bappenas Kabinet Pembangunan VII," ujarnya.
Ace mengatakan diskusi atau kursus pemerintahan dan kebijakan publik yang digelar Golkar Institute awalnya akan digelar pada Januari tahun ini, tapi jarena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali membuatnya terpaksa mundur ke awal Februari tahun ini.
Ada tiga bidang yang akan jadi fokus dari kursus pendidikan pemerintahan yang digelar Golkar Institute, yakni bidang kepemimpinan, bidang politik pemerintahan, dan bidang public policy atau kebijakan ekonomi makro, ditambah penguasaan bidang "public communications" dan "stakeholder management".
Baca juga: Airlangga: Kader Golkar harus tanamkan rasa peduli pada bangsa
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021