Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut Nahdlatul Ulama (NU) mempunyai peran penting dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


"NU telah banyak memberikan kontribusi terhadap semangat nasionalisme. Organisasi yang didirikan oleh Kiai Haji Hasyim Asyari ini berperan dalam menjaga NKRI dan mengedukasi masyarakat tanpa meninggalkan nilai-nilai agama," kata Ganjar di Semarang, Minggu.

Baca juga: Khofifah ajak NU wujudkan komitmen kebangsaan melalui santri

Baca juga: Gus Mis: 109 kepala daerah PDIP adalah kader NU

Baca juga: PDIP rayakan Harlah NU dihadiri Mega dan Gus Miftah

Oleh karena itu, Ganjar menilai ada banyak hal yang menjadikan NU berhak mendapat penghormatan pada hari lahirnya seperti adanya Hari Santri yang merupakan wujud penghormatan terhadap NU.

"Hari Santri itupun wujud penghormatan negara terhadap NU yang telah memberikan semangat nasionalisme," ujarnya menyampaikan selamat Hari Lahir ke-95 Nahdlatul Ulama.

Ganjar mengaku selama ini telah menjalin komunikasi dengan NU, baik secara personal tokoh maupun struktural organisasi bahkan hingga ke Badan Otonom NU, seperti Ansor, IPNU, dan IPPNU.

"Kita sering terlibat bersama NU dan Banomnya dalam kegiatan-kegiatan sosial. Dalam konteks pandemi, NU ikut serta dalam Program Jogo Santri Jogo Kiai, bukan hanya soal kesehatan, tapi juga edukasi protokol kesehatan dan membangun ekonomi kalangan pondok pesantren," ujarnya.

Orang nomor satu di Jateng itu juga selalu melibatkan kalangan tokoh agama dalam menentukan kebijakan dan arah pembangunan.

"Iya, kita selalu melibatkan tokoh agama. Kita juga memberi perhatian pondok pesantren serta guru-guru," katanya.

NU, lanjut Ganjar, bahkan tidak terpisahkan dengan kultur sosial masyarakat salah satunya adalah kiai kampung yang berperan aktif dalam mengedukasi terutama persoalan pandemi COVID-19.

"Saya tidak menduga, jika kiai kampung yang notabene kalangan NU berperan penting dalam mengedukasi masyarakat secara langsung," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengaku terenyuh dengan banyaknya kiai dan ulama yang meninggal karena COVID-19 sehingga menurutnya perlu ada gerakan saling menjaga terutama di kalangan pondok pesantren.

"PBNU telah merilis jumlah kiai yang meninggal cukup banyak, jadi ini menjadi perhatian kita," katanya.

Baca juga: Presiden bangga pada Nahdliyin muda dan santri berdayakan ekonomi umat

Baca juga: Gus Nabil: PDIP rayakan Harlah NU menguatkan Islam dan nasionalisme

Baca juga: Bamusi: PDIP ikut gelar perayaan Harlah ke-95 NU

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021