Alat ini disebut "kontrol pengecualian topik" atau "topic exclusion controls", dikutip dari Reuters, Minggu.
Alat pengontrol ini akan membantu pengiklan mengetahui bagaimana iklan mereka muncul di laman Kabar Berita Facebook.
Baca juga: Facebook larang iklan aksesori senjata dan alat pelindung di AS
Fitur untuk pengiklan ini akan diuji coba kepada sejumlah kecil pengiklan, diperkirakan akan memakan waktu sekitar satu tahun.
Pengiklan selama bertahun-tahun ini sering memprotes platform media sosial karena tidak banyak bertindak untuk mencegah iklan muncul berbarengan dengan konten negatif seperti ujaran kebencian dan hoaks.
Juli tahun lalu, sejumlah perusahaan antar lain Coca-Cola dan Starbucks Corp memboikot Facebook karena tidak bertindak tegas terhadap ujaran kebencian setelah kematian pria kulit hitam George Floyd.
September lalu, Facebook, juga Twitter dan YouTube sepakat dengan pengiklan untuk mengatasi konten negatif.
Baca juga: Google berhenti gunakan alat Apple untuk lacak pengguna iPhone
Baca juga: Facebook beri akses peneliti ke data iklan politik
Baca juga: Turki berlakukan larangan iklan di Twitter, Periscope dan Pinterest
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021