Mamuju (ANTARA) - TNI Angkatan Darat (AD) menyalurkan bantuan logistik kepada pengungsi korban gempa magnitudo 6,2 di Kabupaten Mamuju yang berada di wilayah terisolasi dengan menggunakan helikopter.
"TNI AD terus menyalurkan bantuan untuk pengungsi gempa di wilayah terisolasi di Kabupaten Mamuju dengan menggunakan helikopter," kata Damdim Mamuju Kolonel Inf Aji Sartono di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan wilayah terpencil dan terisolasi tersebut berada di Dusun Lolonggauang, Desa Labuang Rano, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju.
Baca juga: BNPB targetkan penyelesaian dampak gempa Sulbar selesai enam bulan
"Daerah itu sulit dijangkau dengan kendaraan darat, baik roda empat dan roda dua, karena gempa mengakibatkan longsor serta merusak dan menutup akses jalan ke daerah terpencil," katanya.
Ia menyampaikan agar para pengungsi dapat secepatnya memenuhi kebutuhan hidupnya, maka disalurkan bantuan tersebut dengan menggunakan helikopter.
"Kami akan senantiasa berbuat demi kepentingan masyarakat Sulbar, TNI mengerahkan 1400 personel dalam membantu warga yang terdampak gempa," katanya.
Ia mengatakan sebanyak 300 kilogram logistik telah disalurkan di daerah terisolasi pada tahap pertama.
Jumlah pengungsi akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,2 yang melanda wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi mencapai 91.003 jiwa.
Jumlah pengungsi di Sulbar secara keseluruhan mencapai 91.003 jiwa, jumlah pengungsi terbanyak berasal dari Kabupaten Mamuju, yakni 58.123 orang, di Kabupaten Kabupaten Majene 25.737 orang, sementara pengungsi Kabupaten Polman sebanyak 5.343 orang.
Baca juga: Satgas Gempa Sulbar: Penanganan pengungsi sudah berjalan baik
Baca juga: Ribuan pengungsi Mamuju belum mau pulang
Baca juga: 89.624 warga Mamuju dan Majene masih mengungsi
Menurut dia, untuk data korban meninggal dunia 105 orang, dengan rincian 95 orang di Kabupaten Mamuju, 10 orang di Kabupaten Majene.
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021