Berdasarkan data dari laman corona.jakarta.go.id, di Jakarta, penambahan kasus sebanyak 3.491 kasus itu hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) Jumat (29/1) sebanyak 3.060 kasus dan 431 kasus lainnya berasal dari pemeriksaan dari dua laboratorium RS swasta lima hari terakhir.
"Tes PCR 29 Januari 2021 itu terhadap 19.501 spesimen dengan hasil 3.060 positif dan 14.922 negatif," tulis laporan itu.
Jika dibanding selama sepekan terakhir, pertambahan kasus positif Sabtu ini lebih tinggi dibanding Jumat (29/1) sebanyak 3.448 kasus, Kamis (28/1) 2.821 kasus, Rabu (27/1) 1.836 kasus, Selasa (26/1) 2.314 kasus, Senin (25/1) 2.451 kasus dan Sabtu (23/1) 3.285 kasus.
Baca juga: Tes usap antigen penghuni indekos digelar di Jakarta Pusat
Namun penambahan k 3.491 kasus Sabtu ini, lebih rendah dibanding Minggu (24/1) sebanyak 3.512 kasus, terlebih jika dibandingkan Jumat (22/1) sebanyak 3.792 kasus yang merupakan penambahan tertinggi selama pandemi.
Sementara itu, pasien sembuh dari paparan pandemi COVID-19 di Jakarta, Sabtu ini bertambah 3.255 orang sehingga totalnya menjadi 238.395 orang atau 89,5 persen dari jumlah total kasus positif COVID-19 saat ini sebanyak 266.244 kasus.
Sementara itu, dari jumlah total itu, sebanyak 23.595 orang masih dirawat/diisolasi, 4.254 orang meninggal dunia atau senilai 1,6 persen dari total kasus positif.
Dari jumlah tes, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir sebesar 15,6 persen.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta bertambah 2.889
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, sebesar maksimal lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.
Terakhir, persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Maret 2020 sebesar 10,1 persen.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Jakarta bertambah 3.448 pada Jumat
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021