"Ini artinya wilayah penyebaran kasus baru COVID-19 di Sleman masih tergolong tinggi. Berdasarakan peta epidemologi COVID-19 per 26 Januari, 14 kapanewon dari 17 kapanewon di Sleman masih didominasi zona merah atau daerah yang resiko penularan tinggi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, kecamatan yang masih zona merah tersebut meliputi, Kecamatan Tempel, Gamping, Godean, Seyegan, Mlati, Sleman, Turi, Pakem, Cangkringan, Ngaglik, Kalasan, Prambanan, Berbah dan Depok.
"Sedangkan tiga kecamatan yang berstatus zona oranye atau tingkat penularan sedang yakni Kecamatan Minggir, Moyudan dan Ngemplak," katanya.
Ia mengatakan, peta epidemologi 26 Januari hampir sama dengan peta epidemologi yang keluar pada 17 Januari. Di mana ada sekitar 82,35 persen kapanewon yang masuk zona merah atau tingkat penularannya tinggi.
"Bedanya hanya pada lokasi kecamatan yang sebelumnya zona oranye menjadi zona merah. Begitu juga sebaliknya dari zona merah ke zona oranye," katanya.
Joko mengatakan peta epidemologi COVID-19 bersifat dinamis, perubahan zona tergantung dari situasi dan kondisi penularan COVID-19 yang terjadi di masing-masing kecamatan.
"Kalau tingkat kabupaten, sampai saat ini Sleman masih termasuk zona merah COVID-19," katanya.
Ia mengatakan, Dinkes Sleman maupun Satgas COVID-19 Sleman mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan "Cita Mas Jajar" (cuci tangan dengan sabun di air mengalir atau handsanitizer, pakai masker dan jaga jarak serta tidak berkerumun).
"Masyarakat juga kami minta untuk menjaga dan memperkuat imunitas dengan makanan bergizi, minum vitamin, rajin berjemur di sinar matahari pagi, olahraga teratur dan menghindari kerumunan," katanya.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Kabupaten Sleman per 29 Januari total kasus terkonfirmasi positif di Sleman sebanyak 8.231 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 6.288 kasus dinyatakan sembuh dan 170 kasus meninggal dunia.
Kasus asimptomatik berjumlah 5.243 kasus, gejala ringan 2.489 kasus, gejala sedang 331 kasus dan gejala berat 168 kasus. Adapun total skrining yang dilakukan mencapai 42.994 kasus.
Data tersebut belum termasuk data akumulasi kasus COVID-19 yang masuk pada Sabtu (30/1) sore.
Baca juga: Bupati Sleman ikuti musrenbang dari tempat isolasi mandiri
Baca juga: Kemenkes beri penjelasan Bupati Sleman positif COVID-19 pascavaksinasi
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021