Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah unggahan menjadi viral di media sosial Facebook tentang pesan di status WhatsApp merupakan bentuk penipuan baru karena dapat mencuri data pribadi.

Pesan itu meminta masyarakat untuk berhati-hati jika mendapat pesan dari WhatsApp. Jika pesan status itu dibuka, data akun bank dan data pribadi akan dipindahkan.

Berikut isi pesannya yang beredar itu:
"Perhatian..TAKTIK BARU SCAMMER.....Hati2 dapat msg dari WhatsApp, tadi dah masuk berita tv3, jgn tekan link biru tu, kalau tekan data account bank dan data peribadi akan dipindahkan".

Lalu benarkah pesan status di aplikasi WhatsApp dapat mencuri data pribadi?

Tangkapan layar akun yang menyebut pesan hoaks tentang status WhatsApp sebagai penipuan bentuk baru. (Facebook)

Penjelasan:

ANTARA menemukan informasi itu adalah hoaks. Status resmi Whatsapp tersebut bermaksud memberitahu pengguna layanan tentang pemutakhiran aplikasi.

Pada Jumat (29/1), status Whatsapp pertama berisi, "WhatsApp tidak bisa mendengar dan membaca percakapan personal kamu karena semua end-to-end encypted".

Status Whatsapp tersebut pun menjadi viral di masyarakat menyusul kebijakan privasi terbaru yang akan diberlakukan WhatsApp. Kebijakan baru itu menimbulkan kontroversi karena dianggap akan menggangu privasi data pengguna.

WhatsApp menegaskan kebijakan privasi itu tidak berpengaruh terhadap percakapan, baik pribadi maupun dalam grup.

Kebijakan privasi baru itu, menurut WhatsApp, hanya berlaku untuk percakapan dengan akun WhatsApp Business yang menggunakan API WhatsAPP Business dan memilih penyedia hosting di luar WhatsApp.

Klaim : Benarkah pesan status Whatsapp adalah penipuan baru?
Rating: Hoaks

Cek fakta: Hoaks berulang! Bantuan COVID-19 Rp900 ribu bagi pemilik SIM C

Cek fakta: Hoaks! BI cetak Rp300 triliun karena negara kritis

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021