kekebalan kelompok sebagai upaya untuk keluar dari pandemi

Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan mendorong agar Instalasi Farmasi Pemerintah (IFP) untuk konsisten dalam menerapkan prosedur pengelolaan vaksin yang baik sehingga mutunya terjaga dan tetap berkhasiat tinggi.

"Dalam pengelolaan vaksin, hal yang paling kritikal adalah bangunan dan fasilitas yang digunakan dalam operasional mengingat vaksin adalah produk rantai dingin yang harus dipertahankan mutunya pada suhu penyimpanan 2-8 derajat Celcius atau suhu yang dipersyaratkan," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers daringnya yang dipantau dari Jakarta, Jumat.

Usai melakukan pemeriksaan ke Instalasi Farmasi Pemerintah (IFP) di Bandung, dia mengatakan BPOM melakukan pengawalan distribusi vaksin sampai ke daerah atau sampai diterima fasilitas pelayanan kesehatan. BPOM juga melakukan pendampingan pemenuhan penerapan aspek Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB).

Ia berharap seluruh Instalasi Farmasi Pemerintah di Indonesia agar selalu menjaga mutu vaksin selama jalur distribusi dan harus selalu memitigasi risiko potensi adanya penurunan mutu selama distribusi. Apabila ditemukan ketidaksesuaian dengan standar perlu segera untuk dilakukan perbaikan.

"Pengelolaan vaksin yang baik akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksin dan program vaksinasi. Badan POM akan terus menjalin koordinasi dan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah guna menyukseskan program Vaksinasi COVID-19 sesuai tugas dan fungsinya," kata dia.

Baca juga: Kemenkes dan BPOM akan cek kondisi vaksin di Sulbar

Baca juga: Langkah cepat BPOM-MUI keluarkan izin darurat vaksin diapresiasi DPR

Penny mengatakan masyarakat mempunyai peran penting untuk keluar dari pandemik dengan mendukung program vaksinasi, ikut divaksin serta melaporkan jika ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Ia mengatakan manfaat dari mendapatkan vaksin adalah dapat melindungi diri karena memicu terbentuknya kekebalan tubuh.

"Kita dapat melindungi keluarga dan masyarakat yang belum layak mendapatkan vaksinasi. Dan yang terpenting adalah kita berperan dalam pembentukan herd immunity atau kekebalan kelompok sebagai upaya untuk keluar dari pandemi," kata dia.

"Setelah divaksinasi, masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas dan menjauhi kerumunan," katanya.

Baca juga: Wapres apresiasi kolaborasi BPOM dan MUI uji vaksin COVID-19

Baca juga: Erick: BPOM telah sertifikasi produksi 100 juta vaksin Covid Bio Farma

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021