"Dengan tambahan kasus tersebut, maka total kasus COVID-19 di Kota Mataram menjadi 1.786, masih dalam perawatan 319 orang, sembuh 1.363 orang, dan 104 meninggal dunia," kata Anggota Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Jumat.
Menurut Swandiasa yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram, tercatat sebanyak 10 kasus suspek yang masih isolasi, dan 102 kontak erat masih dalam karantina.
Baca juga: Gugus Tugas: 20 kelurahan di Mataram zona merah COVID-19
Menurutnya, tambahan pasien COVID-19 yang cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir ini, masih merupakan klaster perkantoran, pelaku perjalanan keluar daerah, dan berkembang menjadi klaster keluarga.
Karena itu, lanjut Swandiasa, peningkatan kasus dalam beberapa hari terakhir ini bisa berpotensi meningkatkan status Mataram zona merah.
"Tapi kita harapkan, kondisi ini bisa segera melandai pada titik koordinat. Fase ini memang sudah diprediksi Satgas COVID-19," katanya.
Baca juga: Status Mataram turun level jadi zona kuning COVID-19
Terkait dengan itulah Satgas COVID-19 Kota Mataram, terus meningkatkan sosialisasi upaya pencegahan COVID-19 melalui gerakan 5M yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan.
Selain itu, gerakan penanganan COVID-19 berbasis lingkungan (PCBL) pada 325 lingkungan se-Kota Mataram, juga harus kembali digencarkan agar kasus COVID-19 bisa segera melandai.
"Harapan kita, masyarakat bisa kooperatif dukung pemerintah memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di daerah ini serta meningkatkan imunitas," katanya.
Baca juga: Dua kelurahan di Mataram berstatus zona merah COVID-19
Pewarta: Nirkomala
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021