Jakarta (ANTARA) - Borneo FC tengah menunggu keputusan pemerintah dan federasi soal rencana vaksinasi pesepakbola agar kompetisi Liga 1 Indonesia bisa kembali digelar setelah vakum hampir setahun.
Pemerintah tak memasukan pesepakbola dalam rencana prioritas vaksinasi bidang olahraga, namun kemudian PSSI mengajukan permintaan vaksinasi untuk pelaku sepak bola di Indonesia kepada Kementrian Kesehatan.
Asisten pelatih Borneo FC Ahmad Amiruddin menyambut baik upaya PSSI ini. Meskipun vaksin bukan jaminan terhindar dari COVID-19, namun setidaknya antibodi atau kekebalan pemain menjadi lebih kuat.
"Saya memang mendengar wacana soal pemberian vaksin kepada pemain. Vaksin memang tak serta merta membuat seseorang menjadi aman atau tak tertular Corona. Tetapi, setidaknya imun pemain akan menjadi lebih kuat,” kata Amir dalam laman resmi klub, Jumat.
Baca juga: Borneo FC perpanjang kontrak Sutan Samma dua musim
Menurut Amir, jika klub-klub Liga 1 Indonesia tak menjadi prioritas vaksinasi, dia yakin mereka akan siap untuk vaksinasi secara mandiri. Sampai kini pemerintah masih mengkaji aturan vaksinasi mandiri itu.
"Tapi kita semua menunggu kebijakan dari pemerintah soal vaksin ini. Apakah diberikan secara gratis atau memang bayar secara pribadi," kata dia.
Terlepas dari masalah vaksin, Amir mengharapkan PSSI segera mengantongi izin kepolisian untuk menggelar kompetisi karena alasan utama tak melanjutkan kompetisi musim lalu adalah perizinan.
"Jadi soal vaksin atau apapun itu, yang penting sekarang adalah PSSI mengantongi izin keamanan dan keramaian. Percuma semua persyaratan dipenuhi klub jika akhirnya pihak kepolisian tak kunjung mengeluarkan izinnya," kata dia.
Baca juga: Bayu Mohamad Fiqri tak sabar debut bersama Persib
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021