Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan mengapresiasi RSUP Dr Sardjito Yogyakarta yang melakukan vaksinasi pada 3.000 tenaga kesehatan dalam waktu satu hari yang merupakan program imunisasi COVID-19 dengan peserta terbanyak.
"Saya ucapkan selamat kepada RSUP Dr. Sardjito karena sudah dalam waktu sehari bisa melakukan vaksinasi 3.300 orang. Kalau sehari bisa 3.300 kalau dua hari mungkin bisa 7.000,” kata Plt. Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Vaksinasi 3.000 tenaga kesehatan tersebut dilakukan di Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Maxi menyebut kunci suksesnya melakukan percepatan vaksinasi adalah dengan kerja sama dari berbagai pihak untuk mencapai target dalam waktu singkat.
“Saya bangga teman-teman dari Yogyakarta punya inisiatif melaksanakan vaksinasi sebanyak ini tapi kita tetap berharap bahwa teman-teman di provinsi lain bisa melaksanakannya lebih,” kata Maxi.
Baca juga: Menristek harap vaksin Merah Putih dapat izin darurat akhir 2021
Baca juga: Pemerintah optimistis terhadap periode vaksinasi yang telah disusun
Sesuai arahan Menteri Kesehatan sebagai implementasi percepatan pembukaan dan pelaksanaan vaksinasi COVID-19, RSUP Dr. Sardjito menjadi koordinator pelaksanaan program percepatan vaksinasi bagi 3.000 tenaga kesehatan.
Yogyakarta ditunjuk menjadi pilot project pelaksanaan vaksinasi massal bagi tenaga kesehatan di wilayah Kabupaten Sleman dan Yogyakarta. Kementerian Kesehatan menyediakan 4.000 dosis vaksin untuk mendukung vaksinasi tersebut.
Kegiatan ini melibatkan beberapa vaksinator dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, KKP Yogyakarta, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan BBTKLPP Yogyakarta.
Adapun nakes yang mendapatkan vaksin pada periode ini berasal dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, RS Akademik UGM, RS Bethesda, RS Panti Rapih, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RS JIH, RS Hardjolukito, RS Bethesda Lempuyang Wangi, RS PKU Muhammadiyah Gamping, Dinas Kesehatan DIY, Klinik Kiku, Klinik D’lapan, Klinik dr. Theressia Handayani, Klinik Pratama Yonif 403/WP, FKKMK UGM, FKG UGM dan Tim Zero TB.
Baca juga: Kemenkes catatkan rekor vaksinasi COVID-19 terbanyak di DIY
Baca juga: Sultan HB X sebut kondisi penerima vaksin COVID-19 di DIY tetap sehat
Sebagai hadiah atas pelaksanaan vaksinasi massal tersebut Museum Rekor Indonesia memberikan penghargaan pada acara tersebut. Pendiri Museum Rekor Indonesia (MURI) Jaya Suprana mengapresiasi strategi Kementerian Kesehatan dalam mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
“Rekor ini akan mudah diungguli oleh teman-teman kesehatan lain dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19, namun yang tidak bisa diungguli adalah langkah Yogya yang dilakukan ini adalah yang pertama,” tutur Jaya.
Menurutnya Rekor MURI yang diberikan bukanlah tujuannya, namun dia menilai hal tersebut betul-betul suatu rekor yang sangat layak diapresiasi.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Menkes yang begitu memperhatikan tenaga kesehatan karena sejak awal COVID-19 ini saya menyatakan ujung tombak pada penanggulangan COVID-19 adalah tenaga kesehatan,” ucap Jaya.
Baca juga: Keterisian tempat tidur isolasi COVID-19 di Jakbar sekitar 85,5 persen
Baca juga: Kemenkominfo sebut 30 persen masyarakat Indonesia ragukan vaksin
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021