Medan (ANTARA) - Pihak kepolisian telah memeriksa sembilan orang terkait kebocoran pipa gas milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara yang mengakibatkan lima orang meninggal dunia.

"Saksi yang diperiksa bertambah menjadi sembilan orang," kata Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan yang dikonfirmasi ANTARA, Kamis.

Ia menyebut sembilan orang saksi yang diperiksa itu terdiri atas pegawai PT SMGP empat orang, petugas kepolisian dua orang dan masyarakat setempat sebanyak tiga orang.

"Penyelidikan masih terus dilakukan," katanya.

Baca juga: Tim gabungan pantau kondisi di Madina terkait kebocoran gas

Sebelumnya, pipa gas milik PT SMGP di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara mengalami kebocoran pada Senin, yang mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan 24 orang lainnya pingsan.

Identitas korban meninggal dunia, yakni Suratmi (46), Kaila Zahra (5), Yusniar (3), Syahrani (14) dan Dahni.

Peristiwa itu berawal saat salah satu pekerja PT SMGP berinisial DD membuka keran master palep untuk mengalirkan panas bumi atau fluida ke pipa sbend, dan membuka kran isolasi palep panas bumi atau fluida mengalir ke silencer tersebut.

Saat pipa keran isolasi panas bumi itu dibuka malah mengeluarkan gas beracun dan menimbulkan korban jiwa.

Baca juga: Polda Sumut turunkan tim selidiki kebocoran gas di Mandailing Natal

Baca juga: Polda Sumut selidiki kasus kebocoran gas di Mandailing Natal

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021