Jika diberikan ternak harus dicuci bersih dengan air baru bisa diberikan ternak
Boyolali (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali melakukan droping air untuk mendukung petugas dalam membersihkan jalan desa yang terdampak hujan abu vulkanik Gunung Merapi di Kecamatan Cepogo, Kamis.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, di Boyolali, Kamis, mengatakan abu vulkanik sisa erupsi Merapi menempel cukup tebal di jalan Desa Wonodoyo dan Jombong, Kecamatan Cepogo.
Pihaknya mengirimkan air untuk mendukung petugas melakukan penyemprotan jalan agar terbebas dari abu vulkanik saat Merapi erupsi pada Rabu (27/1). Abu vulkanik yang menempel di daun-daun dan genting rumah warga sudah hilang karena terjadi hujan di daerah tersebut pada Rabu (27/1) malam.
Abu vulkanik yang masih berada di jalan desa tersebut cukup tebal dan membuat kondisi jalan menjadi licin serta membahayakan pengguna kendaraan yang melewatinya.
Oleh karena itu, petugas BPBD Boyolali menyemprotkan air di jalan-jalan desa agar jalur tersebut bisa bersih dari abu sisa erupsi Gunung Merapi.
Pihaknya juga memberikan bantuan berupa 2.000 masker kepada warga di setiap desa dan mengirim pakan ternak dari dedaunan hijau karena rumput untuk pakan ternak mereka terdampak hujan abu sehingga tidak layak untuk ternak warga.
Baca juga: Tetap diminta waspada, warga Merapi di Kabupaten Magelang
Soal bantuan pakan ternak itu, BPBD bekerja sama dengan Dinas Peternakan Kabupaten Boyolali.
Daerah lain yang terdampak hujan abu dari Gunung Merapi, yakni Kecamatan Tamansari dan Musuk, sedangkan di Selo yang masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Merapi tidak terjadi hujan abu.
"Kami sebelumnya memberikan bantuan 12.000 masker ke Kecamatan Tamansari dan Musuk. Kami berharap bantuan masker bisa membantu warga untuk mengurangi dampak debu vulkanik yang melanda di Desa Sangup (Tamansari) dan Cluntang (Musuk)," katanya.
Pihaknya sebelumnya memantau Desa Tlogolele yang masih menampung ratusan pengungsi di Tempat Pengungsian Sementara (TPS) desa itu.
Baca juga: Gunung Merapi luncurkan awan panas guguran sejauh 2 km
Selain Desa Tlogolele, daerah yang masuk KRB III Merapi juga Klakah dan Jrakah di Kecamatan Selo. Namun, persediaan masker di tiga desa di Selo tersebut masih mencukupi.
Sudi Sulasto (50), salah satu warga Desa Sangup, mengatakan abu Merapi cukup tebal menempel di jalan dan dedaunan.
Warga juga sedang kerja bakti membersihkan rumah masing-masing dari abu Merapi.
"Hanya saja pakan ternak rumput agak kesulitan karena semua terkena abu vulkanik. Jika diberikan ternak harus dicuci bersih dengan air baru bisa diberikan ternak," katanya.
Baca juga: BPBD Sleman evakuasi warga rentan lereng Merapi ke barak pengungsian
Baca juga: Merapi erupsi akibatkan hujan abu di Boyolali
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021