Sukaraja, Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin menyusun strategi baru dalam menghadapi pandemi COVID-19 yaitu mengklasterkan empat penanganan yang akan direalisasikan setelah refocusing anggaran di tahun 2021.
"Seiring dengan terus meningkatnya kasus COVID-19, maka pemerintah daerah saat ini fokus pada empat penanganan ini," ungkap Ade Yasin usai pencanangan vaksinasi COVID-19 perdana di Puskesmas Cimandala, Sukaraja, Bogor, Kamis (28/1).
Empat klaster penanganan COVID-19 itu adalah penyelamatan masyarakat yang terancam COVID-19, masyarakat sehat dan terkonfirmasi positif tanpa gejala (OTG), masyarakat terkonfirmasi positif bergejala, serta pasien positif yang meninggal dunia karena COVID-19 baik di rumah sakit maupun di rumah.
Baca juga: Ade Yasin kembali umumkan nakes wafat terpapar COVID-19 di Bogor
Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan bahwa klaster penyelamatan masyarakat yang terancam COVID-19 dilakukan dengan mengalokasikan anggaran untuk sosialisasi pencegahan dan vaksinasi.
Kemudian, klaster penanganan masyarakat sehat dan terkonfirmasi positif tanpa gejala dilakukan dengan penyediaan pusat isolasi dan penyediaan fasilitas pendukung untuk masyarakat isolasi mandiri.
"Pusat isolasi sudah tersedia di Kemang dan Megamendung. Untuk isolasi mandiri Pemkab akan mengoptimalkan krisis center 24 jam, relawan pendamping, hingga ambulans untuk pasien jika membutuhkan penanganan medis," terang Ade Yasin.
Ia menyebutkan, pada klaster penanganan masyarakat terkonfirmasi positif bergejala terdapat tiga langkah, yaitu menambah ruang ICU dan perawatan di RSUD dan RS swasta, meningkatkan status puskesmas untuk penanganan COVID-19, serta mengoptimalkan layanan gawat darurat.
Selanjutnya, klaster penanganan pasien positif yang meninggal dunia di rumah yaitu pembentukan tim khusus pengurusan jenazah, serta pengangkutan jenazah dari rumah menuju pemakaman.
Sebagai informasi, hingga Rabu (27/1) malam kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor sudah menembus angka 7.512 kasus dengan rincian 6.961 kasus sembuh, 80 kasus meninggal dunia, dan 465 kasus positif aktif.
Baca juga: Tiga orang batal disuntik pada vaksinasi perdana di Kabupaten Bogor
Baca juga: Bupati Bogor gandeng pemuka agama yakinkan kehalalan vaksin COVID-19
Baca juga: Bupati Bogor geram, RS darurat di Puncak belum difungsikan
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021