Mari bersama-sama kita sediakan seat (kursi/kuota) khusus di perguruan tinggi untuk putra-putri nelayan

Jakarta (ANTARA) - Permasalahan regenerasi pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan seperti nelayan muda atau pembudidaya dari kalangan milenial perlu segera dientaskan dengan memberikan kemudahan jalur pendidikan kepada anak nelayan dan pembudidaya di Tanah Air.

"Mari bersama-sama kita sediakan seat (kursi/kuota) khusus di perguruan tinggi untuk putra-putri nelayan," kata Kepala Badan Riset dan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis.

Sjarief memaparkan, pihak KKP memiliki hingga sebanyak 23 lembaga pendidikan yang bernaung di bawahnya, seperti politeknik kelautan dan perikanan, di mana sekitar 75 persen peserta didik adalah anak nelayan dan pembudidaya.

Baca juga: Menteri Edhy wajibkan sekolah kelautan KKP terima anak nelayan


Selain itu, ujar dia, beban biaya untuk sekolah di lembaga pendidikan naungan KKP itu dari masuk hingga lulus adalah gratis karena semua biaya pendidikan peserta didik ditanggung oleh negara.

Sedangkan kurikulum yang terdapat dalam lembaga pendidikan tersebut juga memperkuat antara lain semangat entrepreneurship atau kewirausahaan untuk membangkitkan jiwa ekonomi mereka.

Ia berpendapat bahwa dengan pendidikan yang dibekali dengan kekuatan kewirausahawan, maka peserta didik akan kembali ke rumah atau kampungnya untuk dapat membangkitkan kembali usaha sektor kelautan dan perikanan di daerahnya masing-masing.

Baca juga: Sedikit anak nelayan Jakarta raih pendidikan tinggi

Pembicara lainnya, Ketua Asosiasi Nelayan Tradisional Sulawesi Utara Rignolda Djamaluddin mencemaskan terkait permasalahan regenerasi nelayan.

"Saya cemas regenerasi nelayan di kawasan bahari akan putus," kata Rignolda yang juga menjadi pengajar di salah satu universitas di Sulawesi Utara.

Kecemasan tersebut, lanjutnya, adalah karena banyak sekali nelayan yang mengatakan kepada anaknya agar sang buah hati tidak mengikuti jejak mereka untuk melaut.

Padahal, kata dia, kekuatan dari kemaritiman nasional adalah nelayan itu sendiri, dan bila kemampuan nelayan melemah, begitu pula kekuatan lautan di Tanah Air.

Baca juga: Pemkab Parigi Moutong bantu pendidikan anak nelayan

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berjanji akan berkeliling ke sejumlah pesisir di Indonesia untuk menyerap lebih banyak masukan dari para nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar hasil perikanan.

"Saya akan pergi terus ke pesisir Indonesia sampai saya mendapatkan kebijakan tepat untuk nelayan," tegasnya.

Menteri Trenggono mengutarakan harapannya agar kehadirannya di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bisa membawa manfaat dan dampak positif bagi nelayan.

Baca juga: HNSI: Banyak nelayan Sumut kerja di kapal Malaysia

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021