Indonesia adalah produsen kopi nomor empat, tapi ternyata sebagai eksportir, kita nomor sembilanJakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar observasi rasa kopi nusantara atau cupping and tasting kopi sebagai rangkaian upaya dalam meningkatkan ekspor kopi nasional ke pasar global.
"Indonesia adalah produsen kopi nomor empat, tapi ternyata sebagai eksportir, kita nomor sembilan. Dan arahan Menteri Perdagangan Bapak Muhammad Lutfi, menyampaikan bahwa bagaimana kita bisa tidak kalah dengan negara lain," kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga yang ditayangkan secara daring, Kamis.
Jerry menyampaikan baik pemerintah maupun masyarakat berperan dalam meningkatkan ekspor kopi nasional menjadikan Indonesia sebagai eksportir kopi yang diandalkan di dunia.
Hal yang perlu dilakukan, menurut Wamendag, adalah melakukan promosi secara terus menerus agar kenikmatan kopi Nusantara semakin dikenal pasar global.
Baca juga: AEKI : Harga kopi dalam negeri bertahan stabil
Jerry menambahkan Indonesia perlu menjaga momentum surplus neraca perdagangan pada 2020, yang sebesar 21 miliar dolar AS, untuk semakin mendorong peningkatan ekspor produk-produk unggulan anak bangsa, salah satunya kopi, pada tahun ini.
"Keadaan ini perlu kita ambil positifnya agar semakin mendorong eksportir, salah satunya kopi, untuk meningkatkan ekspor produk-produknya," ungkap Wamendag.
Sementara itu Direktur Jenderal Peningkatan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Kasan menyampaikan bahwa Indonesia perlu meningkatkan kualitas produk kopinya untuk dapat meningkatkan peringkat sebagai eksportir kopi dunia.
"Kita nomor empat sebagai produsen, tapi nomor sembilan sebagai eksportir. Pasti soalnya bukan soal kuantitas, tapi kualitas. Jadi mungkin ini pekerjaan rumah kita," ungkap Kasan.
Adapun rangkaian cupping and tasting yang digelar hari ini ditujukan tidak hanya untuk pasar Jerman, namun juga akan terpetakan seluruh kualitas dari kopi yang dapat diekspor ke berbagai negara di dunia.
Baca juga: Kemlu dorong ekspor kopi Indonesia ke pasar Amerika Utara, Jerman
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021